jpnn.com, BENGKULU - SW, 44, warga Kecamatan Batik Nau Bengkulu Utara ditangkap jajaran Polres Bengkulu, Rabu (3/4). Pasalnya, oknum guru les tersebut ditengarai mencabuli delapan orang murid SD yang tak lain adalah tetangganya sendiri.
Pencabulan ini diduga sudah dilakukan SW sejak setahun terakhir dengan modus menjadi guru les.
BACA JUGA: Belasan Warga Seluma Terserang DBD, Satu Meninggal Dunia
SW dikenal sebagai orang yang kerap memberikan les bagi anak-anak yang menjadi korbannya. Dia biasa datang ke rumah-rumah anak tersebut untuk mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) atau saat mendekati ulangan tanpa bayaran.
Perbuatan ini sama sekali tidak dicurigai oleh orangtua korban. Apalagi pelaku di desanya juga dikenal sebagai orang yang baik.
BACA JUGA: Diduga Cabuli Siswi 16 Tahun, Dua Pemuda Asal Kedurang Diciduk Polisi
Saat orang tua korban lengah atau rumah kosong, korban melakukan perbuatan cabul tersebut. Tak hanya anak tetangganya, pelaku mengakui jika dia pernah nyaris mencabuli anaknya sendiri.
Anak-anak tersebut tidak menyadari jika perbuatan yang dilakukannya pelaku adalah perbuatan cabul. Korban tak langsung melaporkan perbuatan itu pada orangtuanya. Rata-rata korban yang mengalami pencabulan tersebut dari 8 hingga 12 tahun.
BACA JUGA: Penyebar Foto Panas Guru Honorer Diciduk Polisi di Banten
Kapolres Bengkulu Utara AKBP. Ariefaldi WN, SH, S.IK, MM Melalui Kasat Reskrim AKP. M Jufri, S.IK menuturkan jika perbuatan ini terungkap saat para korbannya memanggil pelaku dengan sebutan “Pakde Kanji”.
Hal ini jelas membuat curiga orang tua korban dan bertanya kepada anaknya masing-masing. “Setelah mengetahui jika pelaku melakukan perbuatan cabul, orang tua langsung melapor dan kami langsung melakukan penangkapan,” tegas Kasat.
Bedasarkan pengakuan pelaku sudah ada 8 orang anak yang menjadi korbannya. Namun sampai saat ini baru 5 orang yang melapor. Versinya pelaku hanya menggerayangi tubuh korbannya tanpa melakukan persetubuhan.
“Namun para korban akan kami visum untuk memastikan kondisinya,” ujar Kasat.
Pelaku mengakui jika perbuatannya tersebut dilakukan pada korban lantaran ia merasa nafsu yang berlebihan dan seperti tak sadar melakukannya. Bahkan hal yang sama juga nyaris dilakukan pada anak kandungnya sendiri yang berumur 4 tahun.
“Kami masih mengembangkan, kemungkinan korbannya sudah banyak. Adapun kegiatannya sebagai guru les, kami menduga itu hanya modus untuk mendekati para korban,” pungkas Jufri. (qia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Talang Padang Ditemukan Tewas Besimbah Darah, Leher Hampir Putus
Redaktur & Reporter : Budi