jpnn.com, KLUNGKUNG - Seorang oknum guru SMP Negeri di Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali, nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menenggak racun serangga, Senin (23/8) lalu.
Oknum guru berinisial I Putu S, 57, ini nekat menenggak baygon karena depresi akibat beban mengajar daring alias online terlalu berat.
BACA JUGA: Suami di Malaysia, Istri Malah Ngamar Bareng Mantan di Hotel
Peristiwa itu terjadi di depan Objek Wisata Goa Jepang, Jalan Raya Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali, Senin (23/8).
Guru berstatus Pegawai Negeri Sipil itu nekat mencoba mengakhiri hidupnya diduga lantaran tidak kuat menerima beban pekerjaan sekolah yang semuanya dilakukan dengan sistem online.
BACA JUGA: 4 Pencuri Sawit Ditangkap, Tak Disangka, 1 Pelaku Diduga Oknum Aparat, Kini Diburu
Kapolsek Banjarangkan AKP Nikolas Sina Ruing saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Dijelaskan, aksi oknum guru, itu bermula ketika I Putu S berangkat menuju sekolah tempatnya mengajar dengan mengendarai mobil Suzuki Katana sekitar pukul 07.30 WIB.
BACA JUGA: Seorang Pria Diduga Mencoba Bunuh Diri di Depan Balai Kota Bandung
Meski I Putu S tampak biasa saja saat berangkat ke tempatnya mengajar, namun sang istri, Ni Wayan S menaruh curiga.
“Kemarin, menurut keterangan istrinya, yang bersangkutan mengatakan ingin meninggalkan semuanya. Sehingga istrinya menaruh curiga,” ujarnya.
Lantaran khawatir, Ni Wayan S akhirnya menelepon untuk menanyakan keberadaan I Putu S setelah dua jam meninggalkan rumah.
Betapa terkejutnya Ni Wayan S saat I Putu S mengungkapkan sedang berada di depan Goa Jepang dan telah meminum baygon.
Mendengar hal tersebut, Ni Wayan S langsung mendatangi lokasi.
Setibanya di lokasi, istri korban melihat mobil suaminya dalam posisi terparkir. Setelah digedor-gedor, korban baru membukakan pintu mobil dengan kondisi sudah lemas bersandar pada jok mobil.
Akhirnya yang bersangkutan dibawa ke RS Graha Bhakti Medika dengan menggunakan ambulans Kris.
Pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab I Putu S ingin mengakhiri hidupnya.
BACA JUGA: Bunga Digilir 3 Pemuda, 1 Pelaku sudah Ditangkap, Ini Tampangnya
“Namun dugaan dari pihak saksi dan sekaligus istri korban diduga karena adanya beban pekerjaan sekolah yang semuanya di lakukan dengan sistem online. Korban sempat kesulitan tidur hingga tiga hari,” tandasnya.(rb/ayu/pra/radarbali)
Redaktur & Reporter : Budi