jpnn.com, BATAM - Seorang suhu di Vihara Purnama Mahayana, Nongsa, Batam, yang diketahui bernama Yo Chu Hi alias Hendra diduga mencabuli dan mengeksploitasi terhadap anak di bawah umur.
Komisioner Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Kepri Eri Syahrial mengatakan, awalnya KPPAD Kepri mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya pencabulan dan eksploitasi anak di bawah umur.
BACA JUGA: Festival Otak Otak di Batam Bangkitkan Kuliner Khas Kepri
"Korbannya ada lima orang. Empat diantaranya masih anak dibawah umur dan satu orang dewasa di Vihara Purnama Mahayana," ujarnya, Senin (28/8) siang.
Dari informasi tersebut, kemudian KPPAD bersama dengan paguyuban pasundan mendatangi Vihara Purnama Mahayana, Nongsa dan menemukan lima korban, yakni Sa, 12, Dw, 17, Sw, 15, yang merupakan korban perempuam, serta Dw, 17 dan Yl, 19 yang merupakan korban laki-laki.
BACA JUGA: Murni 100 Persen Karya Anak Bangsa, Tiga Kapal Tol Laut Jokowi Resmi Diluncurkan
"Waktu kita jemput, pengakuan dari korban bahwa mereka telah dicabuli sama suhu yang membawahi vihara itu. Dari kelimanya, yang dicabuli dua anak, Sa dan Sw," katanya.
Usai menjemput korban dari vihara tersebut, kemudian anak-anak yang masih di bawah umur itu dibawa dan dalam pengawasan KPPAID Kepri bersama dengan paguyuban Pasundan.
BACA JUGA: Dua Perampok Uang Money Changer Senilai Rp 2 Miliar Itu Akhirnya Ditangkap
"Terhadap korban, kita upayakan untuk pendampingan proses hukumnya dan kita koordinasi bersama dengan Polresta Barelang," katanya.
Eri menjelaskan, para korban sebelumnya di ajak oleh Hendra untuk melaksanakan kegiatan sosial di Jakarta. Namun, sesampainya di Jakarta, korban ditempatkan di salah satu hotel di Jakarta dan dicabuli oleh Hendra.
"Mereka di imingi uang, dibelikan hape, digaji setiap bulannya. Setelah melakukan cabul, mereka diintimidasi untuk jangan cerita kepada siapa pun," jelas Eri.
Usai menginapkan dan mencabuli korban selama beberapa hari di Jakarta, selanjutnya Hendra membawa korban tersebut ke Batam, untuk dipekerjakan sebagai petugas kebersihan di Vihara Purnama Mahayana, Nongsa.
"Mereka tidak tahu kalau dibawa ke Batam. Selama di Jakarta, mereka di inapkan dalam satu kamar di hotel," tuturnya.
Eri menambahkan, kondisi psikologis para korban saat dicabuli oleh pelaku sebenarnya ingin melawan. Namun, karena mendapatkan ancaman dan intimidasi dari pelaku, korban mengurungkan niatnya.
"Saat ini, anak-anak ingin nyaman dan balik ke kampung dan berkumpul lagi sama orang tuanya," imbuhnya.
Salah seorang korban Dw, 17 mengaku sangat kecewa terhadap perlakukan Hendra terhadap teman-temannya. Awalnya Hendra mengajaknya ke Jakarta hanya untuk melakukan bakti sosial.
Sesampainya di Jakarta, mereka ditempatkan di dalam satu kamar hotel. Untuk aksi pencabulan sendiri, dilakukan oleh Hendra pada saat dia dan Jl berada di luar untuk mencari makan siang.
"Saya bertiga sama teman saya Jl dari Jawa Tengah. Kalau pagi, kami disuruh keluar cari makan. Kemudian dengar cerita dari teman kalau ada pencabulan ini, saya kecewa dengar itu," katanya.
Dw mengatakan, selama dirinya bersama dengan temannya tinggal di Vihara Purnama Mahayana, Nongsa, Hendra sering memarahi mereka dan mengucapkan kata-kata kotor apabila melakukan kesalahan yang tidak disengaja.
"Kalau tidak ada suhu terasa tenang. Kalau ada suhu, dia sering marah-marah sama kami," katanya.
Dw menambahkan, saat ini dirinya tidak berharap banyak. Dia hanya ingin secepatnya di pulangkan kembali ke kampung halamannya dan bertemu kembali dengan orang tuanya.
"Sekarang cuma pengen cepat pulang ke kampung," harapnya.
Sementara itu, Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki mengatakan, pihaknya belum bisa menetapkan Hendra sebagai pelaku pencabulan dan eksploitasi terhadap anak dibawah umur.
"Masih kita dalami. Kita kumpulkan dulu keterangan dari saksi-saksi, termasuk 4 anak di bawah umur itu. Saya belum bisa menentukan apakah dia sebagai pelakunya," ujar Hengki.
Pantauan Batam Pos di Vihara Purnama Mahayana, Nongsa, Senin (28/8) kemarin, polisi melakukn olah TKP dan membawa satu orang laki-laki. Pria yang diketahui bernama Bagas itu merupakan orang yang berperan dalam membawa korban dari Jakarta ke Batam atas perintah Hendra.
Usai dari Vihara, selanjutnya Bagas beserta kelima orang korban dimintai keterangan oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Barelang. (cr1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gadis 14 Tahun Diringkus Polisi Lantaran Terlibat Aksi Begal Sejumlah Pelajar
Redaktur & Reporter : Budi