jpnn.com, NONGSA - Dua tersangka jaringan pembobol Money Changer, ATM dan brankas lintas provinsi berhasil diringkus Polda Kepri.
Kedua tersangka yang berinisial Za dan Rt diduga kuat terlibat kasus pembobolan Money Changer di dekat Hotel Sarijaya dengan kerugian sekitar Rp 2 miliar.
BACA JUGA: Gadis 14 Tahun Diringkus Polisi Lantaran Terlibat Aksi Begal Sejumlah Pelajar
Direktur Ditreskrimsus Polda Kepri Kombes Pol Lutfi Martadian menuturkan penangkapan dua orang ini hasil pengembangan dari kasus pembobolan ATM di Sumatera Utara.
"Jaringan ini pernah beraksi di Batam tahun 2013," katanya kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Jumat (25/8).
BACA JUGA: Tiga Pelajar Komplotan Begal di Batam Diringkus Polisi
Dia mengatakan pihak kepolisian cukup lama juga melakukan pengembangan kasus ini. Lutfi mengatakan penangkapan dua orang ini, dipimpin langsung Kasubdit III Jatanras Polda Kepri AKBP Aris Rusdianto.
"Tanya ke Aris untuk lengkapnya, dia udah mengikuti dalam beberapa hari ini," ujarnya.
BACA JUGA: Pengusaha Shipyard Keberatan Lahannya Dimanfaatkan BP
Kasubdit III Ditreskrimum Polda Kepri AKBP Aris Rusdianto menuturkan dirinya selama 2 hari 3 malam melakukan pengejaran terhadap dua orang tersangka tersebut. "Kedua-duanya kami amankan di rumahnya masing-masing," ujarnya.
Aris menceritakan runutan penangkapan, di mana diamankan pertama yakni Rt di Kavling Sei Tering Blok C 1 No 54 Rt 03 Rw 019, Batu Ampar, Kamis (24/8) lalu. Ditenggarai Rt memiliki peranan penting membantu Tunggul Hatigor S dalam menjalankan aksi pembobolan ATM Medan.
"Th (Tunggul Hatigor,red) DPO Polda Kepri atas kasus Money Changer di Batam. Rt dan Th ini satu jaringan," ujar Aris.
Setelah mengamankan Rt, Aris mengatakan pihaknya langsung menginterogasinya. Dari penuturan Rt, pihak kepolisian mendapati tempat tinggal Za di Kavling Blok E Tanjung Sengkuang No 63 RT 005 RW 011, Batu Ampar.
"Kami amankan Za itu dini hari tadi sekitar pukul 03.30 (25/8)," ungkap Aris.
Terkait perbuatan para tersangka ini, Aris mengatakan dari penuturan orang-orang di jaringan lintas provinsi ini, baru sekali melancarkan aksinya di Batam. "Katanya, tapi kami akan lakukan pengembangan lebih lanjut lagi terkait hal ini," tutur Aris.
Kasus pembobolan Money Changer di kawasan Nagoya oleh jaringan ini dilakukan 29 November 2013. Polisi saat itu berhasil mengamankan tiga orang komplotan ini berinisial Y, LT dan MT. Komplotan ini berhasil menggasak uang tunai sekitar Rp 2 miliar. (ska)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BP akan Memanfaatkan Kembali Lahan Shipyard yang tak Produktif
Redaktur & Reporter : Budi