jpnn.com - PURWOREJO – Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Purworejo diresahkan dengan aksi oknum yang mengaku wartawan dan mencoba melakukan penipuan dan pemerasan. Beruntung, berkat koordinasi para pejabat dengan para wartawan yang bertugas di Kabupaten Purworejo, percobaan penipuan itu berhasil digagalkan.
Percobaan penipuan itu bermula saat sejumlah pejabat di Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata (Diskoperindagpar) Kabupaten Purworejo dikontak melalui telepon oleh seseorang yang mengaku wartawan bernama Yudi. Kepala Kepala Diskoperindagpar Purworejo, Suhartini yang kenal dengan banyak wartawan di daerahnya pun berupaya mencari konfirmasi.
BACA JUGA: Gelar Demo Minta Menkes Copot Dirut RSUP Kandou Manado
”Kebetulan saya kenal wartawan-wartawan di Purworejo. Saya asing dengan nama itu (Yudi, red), makanya saya mencoba konfirmasi ke teman-teman wartawan media cetak. Ternyata benar tidak ada wartawan yang bernama Yudi di Purworejo,” ujarnya seperti dikutip Radar Jogja.
Suhartini menuturkan, oknum wartawan yang mengaku bernama Yudi itu sempat meminta sejumlah uang dengan alasan untuk bantuan pengobatan rekan wartawannya yang bernama Sigit. Awalnya, oknum yang mengaku wartawan itu menghubungi Kabid Koperasi, Titik Mintarsih dan Kabid Pariwisata, Lilos.
BACA JUGA: TNI vs Brimob di Batam, Pedagang Memilih tak Jualan
”Sebelum meminta uang dengan dalih untuk pengobatan, oknum yang mengaku wartawan itu mengaku sudah koordinasi dengan anggota Komisi B DPRD Kabupaten Purworejo bernama Sudirman, padahal juga tidak ada anggota DPRD Purworejo yang bernama Sudirman,” tutur Suhartini.
Penasihat Pewarta Harian Cetak Purworejo (PHCP), Gunarwan mengatakan, di Kabupaten Purworejo memang tidak ada wartawan media cetak yang bernama Yudi. Gunarwan menduga itu sebuah upaya penipuan seperti yang terjadi di Pemkab Gunungkidul dan Kulonprogo DIJ. ”Di dua daerah itu juga oknum yang mengaku wartawan namanya Yudi,” tegasnya.
BACA JUGA: Berkas Eks Bupati Sampang segera Dilimpahkan ke Kejati
Gunarwan mengimbau kepada para pejabat agar lebih waspada jika ada orang yang mengaku wartawan tapi tidak jelas medianya. Terlebih jika sampai meminta uang atau bahkan mengancam. ”Kalau ada orang yang mengaku wartawan dan aneh-aneh, lang-sung hubungi kami atau koordinasi dengan Humas saja,” ujarnya.(tom/jko/ong/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuding Kasus Direktur BUMD Bengkalis Penuh Rekayasa
Redaktur : Tim Redaksi