Olah Limbah Medis, D&V Medika Gandeng Ecodas

Jumat, 02 Juni 2017 – 23:38 WIB
Tim dari D&V Medika, pemasok alat-alat medis dan produsen tempat tidur rumah sakit Indonesia, mengunjungi Ecodas, perusahaan manajemen limbah medis Ecodas di Prancis. FOTO: Vox Populi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Para administrator rumah sakit di Indonesia boleh bernapas lega.

Sebab, solusi hijau untuk masalah limbah medis berbahaya dari RS akan segera tersedia di tanah air.

BACA JUGA: Pelindo Properti Indonesia Bangun Marina Pertama di Jatim

Ecodas, perusahaan manajemen limbah medis terkemuka dari Prancis mengumumkan telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan pemasok alat-alat medis dan produsen tempat tidur rumah sakit Indonesia, PT D&V Medika.

Dengan kerja sama itu, kedua belah pihak akan mengenalkan sarana pengolahan limbah medisnya yang telah diakui kepada rumah sakit-rumah sakit di Indonesia.

BACA JUGA: PGN Buka Bersama Para Sopir Bajaj Gas

Kedua perusahaan mengumumkan kesepakatan ini bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Kolaborasi dengan Ecodas, kata CEO D&V Medika Stefanus Widananta, terjadi di saat yang tepat di saat jumlah rumah sakit di Indonesia terus bertumbuh.

BACA JUGA: Dukung Sektor Infrastruktur, Mandiri Kucurkan Kredit Rp 1,5 T

“Kini kita memiliki solusi yang layak untuk isu yang terus berkembang ini,” ujar Widananta.

Dari markasnya di Prancis, Ecodas telah mengekspor rangkaian produknya ke lebih dari 75 negara di lima benua.

Produk-produk Ecodas dikenal sangat inovatif, menawarkan sistem yang bekerja secara otomatis serta sangat tertutup.

Produk-produk Ecodas juga mensterilkan limbah medis, mengurangi volumenya, dan benar-benar membuat limbah medis tak bisa dikenali lagi dari bentuk awalnya.

“Dengan semakin meluasnya Universal Health Coverage (UHC), atau cakupan kesehatan universal, pengelolaan limbah kesehatan yang berkelanjutan telah menjadi prioritas di fasilitas-fasilitas kesehatan karena volume limbah medis yang terus meningkat,” sambung Widananta.

“Namun, banyak dilaporkan kalau sebagian rumah sakit tidak mempraktikkan pemilahan limbah medis. Sedangkan rumah sakit-rumah sakit yang melakukannya, membakar limbah medis mereka di area terbuka sehingga ada potensi risiko kesehatan bagi para pekerja kesehatan dan masyarakat sekitar,” imbuhnya.

Seberapa amankah limbah medis setelah melalui proses pengelolaan? Proses yang dikembangkan Ecodas mengombinasikan penghancuran, pemanasan langsung dengan uap, dan tekanan tinggi untuk menghasilkan sterilisasi yang komplet terhadap bahan-bahan menular.

Dalam kondisi akhir, limbah menjadi tidak berbahaya lagi dan dapat dibuang atau diperlakukan layaknya sampah biasa.

“Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang berbahagia ini, dengan senang hati kami umumkan kerja sama bersejarah antara Ecodas dan D&V Medika,” ungkap Jeff Squalli, Presiden & CEO Ecodas.

“Kami ingin meyakinkan kepada rumah sakit-rumah sakit di Indonesia bahwa kami memiliki teknologi yang ideal untuk menjaga agar masyarakat dan para pekerja kesehatan, selain tentunya lingkungan hidup, terbebas dari limbah berbahaya dan menjamin bangsa yang lebih sehat,” sambung Squalli.

Squalli menjelaskan, usaha ini harus dimulai dari tekad  semua pelaku industri medis untuk sepenuhnya mematuhi peraturan pemerintah dalam memenuhi kewajibannya dalam hal perlindungan lingkungan.

“Limbah medis berbahaya dapat membebani sebuah wilayah atau kota dengan materi tajam yang berbahaya dan terinfeksi. Ada juga limbah cair beracun, limbah farmasi dan laboratorium yang dapat terserap ke dalam tanah dan masuk ke dalam sistem jaringan air tanah,” ujar Squalli.

“Yang terbaik adalah mengolah limbah biomedis di tempatnya langsung dengan menggunakan sistem yang telah bersertifikasi  atau mengirimkannya secara aman ke fasilitas pengolahan yang diakui,” kata Squalli.

Mitra D&V, Vincent Lianto mengatakan kerja sama ini sangat tepat karena agenda Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini berfokus kepada kemitraan global. 

“Kami bertekad untuk menjembatani perusahaan-perusahaan seperti Ecodas dengan rumah sakit-rumah sakit untuk mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesehatan lingkungan hidup yang berkelanjutan dengan berlandaskan semangat solidaritas global yang kuat. Kita tahu bahwa hal ini membutuhkan partisipasi semua negara, semua pemangku kepentingan dan semua orang,” tegasnya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wmotion-Microsoft Ajak Sekolah-Sekolah Beralih Menuju Smart School


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler