Olga Lydia Ketagihan Kalkun

Kamis, 12 Desember 2013 – 02:20 WIB

jpnn.com - TAHUN ini Olga Lydia akan merayakan Natal bersama keluarga. Dia sudah menyiapkan beberapa aksesoris untuk menghias rumahnya.

 

”Natal tahun ini di Jakarta saja, paling jalan-jalan sama keluarga,” ujarnya di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (11/12).

BACA JUGA: Roy Suryo Dijadwalkan Nyanyi Indonesia Raya Bareng Slanker

Meski Natal masih dua pekan lagi, namun dia sudah membayangkan asyiknya menyantap kalkun saat perayaan hari kelahiran Yesus itu. ”Saya lagi senang daging kalkun. Makanya, pas Natal saya pesan kalkun, mau dinikmati sama keluarga, bareng-bareng di rumah,” kata perempuan kelahiran Jakarta, 4 Desember 1976 itu.

BACA JUGA: J Lo Dipaksa Natalan Bersama Bekas Suami

Olga memanfaatkan perayaan Natal tahun ini untuk introspeksi diri sekaligus ingin lebih dekat dengan keluarga. ”Terutama dengan keponakan-keponakan saya, kan banyak sekali ya mereka. Saya memang menunggu kedatangan mereka ke rumah saya. Pokoknya, Natal akan ramai dengan kehadiran keluarga dan keponakan saya,” tuturnya.

Sebelum Natal tiba, Olga menyelesaikan syuting film terbarunya, Pahlawan Tidak Pernah Mati. Baginya, terlibat dalam film sejarah itu merupakan salah satu kado Natal terindah. ”Saya belum pernah main film yang genrenya sejarah dan bercerita tentang kepahlawanan,” terangnya.

BACA JUGA: Pesawat Angelina Jolie Di-grounded Otoritas Penerbangan AS

Film yang disutradarai Kiki Broki itu akan dirilis dalam waktu dekat. Dan pelajar menjadi target utamanya. ”Di sini aku berperan sebagai Yasmin, salah satu pemilik stasiun radio,” ungkap alumnus Fakultas Teknik Sipil Universitas Parahyangan, Bandung itu.

Rencananya, film yang pembuatannya bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu akan diputar di TVRI. Film itu menceritakan perjuangan seorang perempuan dalam mempertahankan stasiun radio.

Stasiun radio itu berdiri sejak 1945, saat rakyat Surabaya melawan tentara sekutu yang puncaknya terjadi perlawanan 10 November. ”Ceritanya memang bukan setting 45, tetapi masa kini yang digabungkan dengan video dokumentasi peristiwa 10 November,” pungkasnya. (ash)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petuah Piyu, Hidup Itu Penuh Kejutan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler