Oli Mesin Diesel Dipakai ke Mesin Bensin, Apa Efeknya?

Rabu, 26 Agustus 2020 – 03:01 WIB
ilustrasi pelumas kendaraan. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pengendara ada yang berpendapat bahwa oli mesin diesel bisa digunakan pada mesin berbahan bakar bensin.

Pemahaman tersebut disebabkan oli mesin diesel memiliki kemampuan baik ketika diaplikasikan pada mesin bensin.

BACA JUGA: Bantu Ojek Online, PanaOil Produksi Oli Swadaya

Kemampuan itu ditandai dengan tingginya nilai TBN (Total Base Number) yang terdapat pada oli diesel ketimbang oli mesin bensin.

Pada satu sisi, makin tinggi TBN di oli maka makin baik kemampuannya menetralisir kontaminan.

BACA JUGA: Pelaku Pengeboman di Filipina Diduga Wanita Warga Negara Indonesia

Selain itu, oli dengan TBN tinggi juga mampu memberi perlindungan lebih baik terhadap reaksi korosif, serta usia pakai yang lebih lama.

Lantas, apakah hal itu dianjurkan? Begini penjelasan Technical Specialist PT Pertamina Lubricant Agung Prabowo.

BACA JUGA: Pertamina Lubricants Buka Layanan Ganti Oli Gratis untuk Korban Banjir

Menurut dia, oli mesin diciptakan berdasarkan pada bahan bakar yang digunakan kendaraan dan konstruksi mesin.

"Lalu, barulah dirumuskan formula oli yang tepat untuk mesin tersebut,” kata Agung melanjutkan.

Bahan bakar diesel memiliki kandungan Sulfur yang tinggi berbanding bensin, seperti Solar dengan 2.500 ppm sementara bensin standar Euro 2 hanya 500 ppm.

Sulfur menjadi faktor yang membuat pelumas rusak sehingga oli diesel dibuat dengan kandungan TBN lebih tinggi.

Tujuannya, agar usia pakai oli diesel bisa setara dengan oli untuk mesin bensin.

Kemudian, kata Agung, apa efek dari oli diesel dengan kandungan TBN tinggi dipakai ke mesin bensin yang memiliki sulfur rendah?

“Jika pelumas dengan kandungan TBN tinggi kemudian dipadu dengan mesin yang diisi bahan bakar yang sangat minim kandungan Sulfur, seperti Pertamax series maka dispersant sebagai bagian dari TBN akan cepat mengkristal dan merusak fungsi pelumas," katanya.

Salah satu cirinya ialah muncul warna putih samar-samar di ujung knalpot.

"Nah, dalam jangka panjang efeknya bisa membuat ring piston akan lebih cepat aus,” pungkas Agung. (rdo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler