jpnn.com - JAKARTA - Olsera memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam upaya membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) digital.
Olsera sebagai sistem kasir hadir menjadi solusi inovatif untuk UMKM yang bertransisi ke era digital, melalui layanan manajemen bisnis all-in-one.
BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan UMKM, Olsera Tawarkan Fitur Sistem Kasir Tanpa Biaya Tambahan
Olsera menyediakan beragam fitur, antara lain, point of sales (POS), manajemen inventaris, laporan penjualan, pengelolaan karyawan, stok barang, integrasi dengan berbagai marketplace hingga dashboard monitoring.
Dalam upaya mempercepat digitalisasi UMKM di Indonesia, kolaborasi ini dijalankan melalui program sosialisasi dan pendampingan untuk penggunaan sistem POS Olsera di 2024.
BACA JUGA: Puluhan UMKM Binaan Pertamina Mejeng di Inacraft 2024
Kolaborasi ini diawali dengan penandatanganan kerja sama oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim, serta CCO Olsera Joseph Eko, Kamis (29/2).
Joseph Eko mengatakan pihaknya percaya bahwa transformasi digital bukan hanya tentang adopsi teknologi, melainkan sebuah revolusi cara UMKM beroperasi dan berkembang.
BACA JUGA: Seperti ini Cara Jitu ACC Bantu UMKM Disabilitas
"Kerja sama kami dengan Kementerian Perdagangan merupakan langkah monumental dalam mewujudkan visi tersebut," ujar Joseph Eko di Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.
Fokus awal dari kerja sama tersebut, yakni menyediakan 1.000 akun POS gratis yang akan diimplementasi pada UMKM di wilayah Jawa, dan akan terus menyebar di seluruh daerah di Indonesia.
Kerja sama Olsera-Kemendag diharapkan dapat membuka lembaran baru dalam mendukung UMKM di seluruh Indonesia, sehingga bisa lebih adaptif, inovatif, dan kompetitif di era digital.
Kedua belah pihak berkomitmen untuk menjadikan ini sebagai kerja sama berkelanjutan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi ekosistem UMKM di seluruh Indonesia.
Sebagai informasi, UMKM menjadi salah satu jantung pertumbuhan yang menstabilkan dan memajukan ekonomi nasional.
Konsistensi ini menandai kekuatan ekonomi Indonesia yang tak hanya mampu bertahan, tetapi juga bersinar di tengah persaingan global.
Menghadapi perkembangan zaman yang penuh tantangan, UMKM dihadapkan pada kebutuhan untuk beradaptasi dan transformasi digital.
UMKM terdigitalisasi akan menjadi kunci utama dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Presiden Joko Widodo dalam rapat Hilirisasi Ekonomi Digital menargetkan 30 juta pelaku UMKM dapat masuk ke dalam ekosistem digital.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan pentingnya adaptasi digital bagi UMKM.
Mendag Zulhas menargetkan percepatan digitalisasi pada 1.000 pasar rakyat dan 1.000.000 pedagang UMKM di seluruh Indonesia.
Hal ini sejalan dengan perintah Presiden Jokowi terkait digitalisasi pasar rakyat, sehingga terbentuk lokapasar (marketplace) dan platform menuju era digital. (mcr31/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah