jpnn.com, BANYUWANGI - Ombak laut selatan yang sedang ganas tiba-tiba datang menerjang perahu milik nelayan di Pantai Rajekwesi, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwnagi, Jatim, Rabu (25/7).
Tiga perahu milik nelayan setempa, hilang terbawa ombak besar itu. Ketiga perahu itu milik Kuswanto, 45, Rohmad, 52, dan Faisol, 42. ”Sampai sekarang tiga perahu itu belum ditemukan,” terang Suyanto, 43, salah satu nelayan setempat.
BACA JUGA: Ogah Buru-buru, PBNU Siapkan Tim untuk Tambang Tumpangpitu
Para nelayan, terang dia, kini hanya bisa pasrah menerima musibah tersebut. Pada Rabu petang itu, ombak di sepanjang Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, hingga Pantai Teluk Ijo di Desa Sarongan, cukup besar dengan ketinggian dua hingga empat meter. ”Ombak besar langsung menerjang apa saja yang ada di pantai,” katanya.
Selain tiga perahu milik nelayan yang hilang, lanjut dia, ombak besar yang terjadi sekitar pukul 18.00 itu juga menghancurkan keramba jaring apung hasil bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI. ”Keramba jaring ini hancur saat ketinggian ombak di atas lima meter,” ujarnya.
BACA JUGA: Taat Aturan, PT BSI Rutin Pantau Lingkungan Perusahaan
Menurut Suyanto, karamba jaring apung untuk budi daya ikan kerapu itu memiliki panjang 16 meter kali 32 meter. Jumlah keramba jaring apung itu sendiri total ada 30 petak. ”Semuanya hancur diterjang ombak,” terangnya.
Suyanto menyebut, saat diterjang ombak karamba jaring apung yang berisi ikan budi daya milik nelayan itu terseret ombak sejauh 20 meter, dan akhirnya terdampar di pantai. ”Ombaknya sangat besar. Karamba jaring apung milik kelompok nelayan Rajekwesi rusak semua,” ungkapnya.
BACA JUGA: Menteri Eko Nge-Vlog Bareng Bule di Desa Wisata Banyuwangi
Karamba jaring apung itu, masih kata dia, diserahkan oleh KKP RI tiga bulan lalu. Para nelayan baru sekali menikmati hasil panen. ”Cuma panen satu kali saja, sekarang bibitnya habis disapu ombak tinggi,” ucapnya.
Gara-gara keramba jaring apung rusak diterjang ombak besar, Suyanto menyebut kerugian mencapai Rp 300 juta. Kini nelayan gotong royong membenahi karamba apung dan akan dipasang lagi di sekitar perairan Pantai Rajekwesi.
”Karamba ini kami pasang 15 meter dari bibir pantai dengan kedalaman 25 meter,” ungkapnya seraya menyebut kerusakan ini belum dilaporkan ke KKP RI.
Saat ombak besar menerjang karamba apung, masih kata dia, tidak ada seorang pun ada di dalam karamba itu. Para nelayan sudah kembali ke rumah usai memberi pakan ikan kerapu.
”Keramba apung rusak berat, jaring juga banyak yang hilang. Empat mesin diesel dan tiga mesin genset untuk penerangan lampu juga ikut raib ditelan ombak besar,” paparnya. (kri/abi/c1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaung Asian Games saat Nobar Final Piala Dunia di Banyuwangi
Redaktur & Reporter : Soetomo