Omicron Masuk Indonesia, Bagaimana Nasib Investasi?

Minggu, 19 Desember 2021 – 06:45 WIB
Rupiah melorot, IHSG langsung berada di zona merah terpengaruh Omicron. Investasi bagaimana? Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Publik geger lantaran Omicron diumumkan masuk ke Indonesia pada Kamis (16/12). Rupiah melorot, IHSG pun langsung berada di zona merah.

Lantas bagaimana nasib investasi dan kepercayaan investor?

BACA JUGA: Omicron Masuk Indonesia, BI Meramal Nasib Perekonomian

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia merasa yakin kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia masih tinggi.

"Di Indonesia, sekalipun alami pandemi Covid-19, trust investor khususnya FDI (investasi asing langsung) itu tinggi sekali," katanya seusai acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMA/PMDN dengan UMKM di Nusa Dua, Bali, Sabtu (18/12).

BACA JUGA: Omicron Terdeteksi, IHSG Berubah Jadi Merah

Bagi Bahlil, tingkat kepercayaan investor yang tinggi dapat dibuktikan dengan keseriusan mereka untuk mengeksekusi perizinan-perizinan yang telah diperoleh.

Eks Ketua Hipmi itu mencontohkan salah satunya yakni investasi PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten.

BACA JUGA: Aduh! Rupiah Terpukul Omicron, Jatuh, Terperosok Cukup Dalam

Menurut dia, awalnya investasi itu terhalang oleh tumpang tindih lahan sehingga harus mangkrak. Namun, saat Covid-19 melanda, pada triwulan I 2020, proyek tersebut bisa benar-benar terealisasi.

Bahlil memastikan tidak ada rencana investasi yang mundur, khususnya rencana-rencana investasi yang sudah disampaikan investor.

"Rencana investasi yang mereka sampaikan kepada kami, tidak ada satupun yang diundur," katanya.

Bahlil optimistis komunikasi dan pendekatan yang dilakukan tim Kementerian Investasi, tidak ada keraguan investor untuk menanamkan modal di tanah air.

"Ini persoalan seni dalam meyakinkan, seni untuk merayu. Saya punya keyakinan atas dasar data dan hasil komunikasi, pendekatan oleh tim Kementerian Investasi, dengan tim investor insya Allah tidak ada keraguan. Ada keraguan, tetapi tidak banyak," katanya.

Bahlil juga optimis target realisasi investasi sebesar Rp 1.200 triliun pada 2022 mendatang akan dapat dipenuhi, dengan catatan kasus Covid-19 bisa dikendalikan.

"Saya yakin target Rp 1.200 tercapai, syaratnya Covid-19 bisa terkendali. Jangan seperti saat Delta," tegas Bahlil.

Menteri Kesehatan sebelumnya menyatakan kasus Omicron pertama menjangkiti salah seorang pekerja di Wisma Atlet, Kemayoran. Berbagai pihak khawatir, pasalnya Omicron disinyalir lebih ganas dari varian Delta. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler