jpnn.com, JAKARTA - One Pride Pro Never Quit akan menggelar Fight Night ke-30 dengan menghadirkan partai terpanas sepanjang sejarah di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (27/7).
Partai utama ialah laga mempertahankan sabuk juara nasional kelas welterweight One Pride antara Rudy “Ahong” Gunawan melawan Theodorus Ginting.
BACA JUGA: Fight Night One Pride Pro Never Quit: Rudy Gunawan vs Theodorus Ginting Bakal Panas
Ahong belum terkalahkan di One Pride Arena. Dia saat ini lebih dikenal sebagai KOKO (King of KO) karena kemampuan tangan kanannya yang bisa mengakhiri perlawanan musuhnya secepat kilat.
BACA JUGA: Fight Night One Pride Pro Never Quit: Rudy Gunawan vs Theodorus Ginting Bakal Panas
BACA JUGA: One Pride Pro Never Quit Fight Night 29 Dijamin Sengit
Pemegang Dan-4 yuyitsu Jepang ini terbukti mengakhiri semua pertarungan gelarnya dengan KO tidak lebih dari 30 detik.
Hal itu termasuk tiga kali memecahkan rekor KO tercepat di kelas welterweight One Pride.
BACA JUGA: Manjakan Penggemar, One Pride Luncurkan Fitur Terbaru
Sementara itu, Theodorus yang memiliki julukan Singa Karo sudah menorehkan banyak prestasi di berbagai ajang olahraga, termasuk memegang gelar tinju nasional, kejuaraan kickboxing, dan MMA.
Sejak debutnya di One Pride pada September 2017, pemegang sabuk biru Brazilian Jiu Jitsu dari Carlson Gracie ini juga belum pernah terkalahkan.
Theo dikenal sebagai fighter dengan kemampuan tarung yang lengkap dan bisa mengakhiri perlawanan baik pada permainan atas maupun permainan bawah.
Sementara itu, Jeka Saragih akan mencoba mempertahankan Sabuk Juara Nasional One Pride kelas ringan untuk keempat kalinya dalam laga melawan Hendrik Tarigan.
Setelah kalah pada pertandingan perdananya, Jeka sukses menghentikan enam lawan di laga selanjutnya, termasuk membalaskan kekalahan pertarungan perdananya dari Kevin Sulistio.
Pria asal Simalungun, Sumatera Utara ini dikenal sebagai fighter yang agresif. Didukung kekuatan dan stamina yang tinggi, Jeka selalu menyerang maju dan sering melakukan gerakan-gerakan yang tidak terduga.
Misalnya, membanting Victor Johanis tujuh kali dalam satu ronde atau memaksa M. Fuad menyerah hanya dari tendangan kakinya.
Hendrik adalah salah satu fighter yang naik daun di kelas ringan One Pride Pro Never Quit.
Hendrik belum pernah kalah sejak debut MMA Profesionalnya pada tahun 2017 dan baru sekali menyerahkan pertarungannya kepada keputusan juri.
Kemenangannya dari lawan-lawan kelas atas, seperti penantang gelar juara nasional MMA One Pride kelas ringan dan welter, Hatoropan Simbolon dan Zuli Silawanto, mengantar Hendrik untuk menantang sabuk juara nasional MMA kelas ringan yang sekarang dipegang Jeka.
Sementara tu, setelah menelan kekalahan melawan Lorensius Andi, Pipit “Komet” Priyatin mengalihkan persiapannya ke Bali MMA. Hasil kerja kerasnya terbukti manis.
Dia hanya perlu 26 detik untuk menang dengan KO spektakuler pada pertandingan terakhirnya melawan Nizardur Rohman. Hal itu sekaligus menorehkan KO tercepat di kelas Atom One Pride Pro Never Quit.
Kini fighter asal Kebumen itu akan berhadapan kembali dengan Lipin Sitorus untuk menentukan siapa penantang sabuk juara nasional kelas Atom yang dipegang Ade Permana.
Lipin Sitorus sebagai pegulat terbaik di kelas Atom One Pride Pro Never Quit berhasil memenangi dua pertandingan terakhirnya dengan permainan gulatnya yang dominan, digabungkan dengan ground and pound yang efektif.
Bagi petarung The Crazy Camp ini, contender fight Sabtu nanti lebih dari sekadar pertarungan, tetapi juga ajang untuk membalaskan kekalahan satu-satunya di ajang MMA Profesional.
Juara kelas straw asal Sidoarjo Gunawan Sutrisno Putra merupakan veteran One Pride sejak event pertamanya tahun 2016.
Dia berhasil menunggangi 8 kemenangan berturut-turut selama lebih dari 1000 hari. dia merebut sabuk juara nasional kelas Strawweight dari Brando Mamana dan mempertahankannya sebanyak 3 kali.
Juara wushu sanda ini dikenal sebagai petarung yang bisa menyesuaikan gaya bertarungnya dengan cerdik, dan bisa bertarung dengan efektif di berbagai jarak, baik itu mengganggu gerakan lawan dari jauh, baku hantam dari jarak dekat, atau membawa pertarungan ke bawah.
Perjalanan Edowar Virnanda untuk menantang sabuk juara harus tertunda dari bulan Maret lalu karena alasan medis. The Crazy Joker dikenal dengan walkout-nya yang menghibur dan permainannya yang tajam.
Edowar memulai karier professional MMA-nya sebagai seorang brawler agresif yang seringkali jatuh ke dalam jebakan lawannya.
Setelah kekalahan terakhirnya, dia tumbuh menjadi fighter yang lebih taktis, yang tentunya diperlukan untuk merebut sabuk juara nasional kelas straw dari tangan Gunawan Sutrisno Putra. (jos/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi