jpnn.com - JAKARTA - Kesempatan menarik bagi lulusan SMA hingga perguruan tinggi untuk bekerja di Jepang.
Onodera User Run Co.,Ltd, perusahaan rekrutmen tenaga kerja asal Tokyo, Jepang membuka training center atau tempat pusat pelatihan untuk memperoleh kualifikasi keterampilan khusus di Jakarta, Rabu (18/1).
BACA JUGA: Honorer K2 Lulusan SMA Melongo, Sudah Ribuan Non-Sarjana jadi PPPK, Ada Datanya
Pusat pelatihan yang diberi nama Onodera User Run (OUR) Indonesia Jakarta Center ini memberikan pelatihan secara gratis kepada tenaga-tenaga muda dengan rentang usia 18 - 25 tahun yang berminat bekerja di Jepang melalui skema specified skilled worker.
Saat ini, pusat pelatihan ini baru memberikan pelatihan bahasa Jepang yang bisa ditempuh selama 4,5 bulan dan pelatihan perawat lansia selama 2,5 bulan.
BACA JUGA: PPPK 2022 Tidak Mengakomodir Honorer Teknis Lulusan SMA, Pentolan K2 Protes KerasÂ
Nantinya, para lulusan Onodera ini akan dikirim ke Jepang untuk bekerja dan mendapat kontrak kerja selama 5 tahun.
Menurut CEO OUR Jun Kato, fasilitas pelatihan ini merupakan ke-5 di Asia yang dioperasikan.
BACA JUGA: Pentolan Honorer K2: Angkat Tenaga Administrasi Lulusan SMA Jadi PPPK Lewat DiskresiÂ
Sementara di Indonesia, pusat pelatihan ini baru pertama kalinya didirikan dan membuka kelas online pertama pada Juli sebelum gedung rampung.
Tak tertutup kemungkinan Onodera juga akan didirikan di daerah-daerah lain, wialayah Indonesia.
"Perusahaan memosisikan fasilitas pelatihan ini sebagai basis inti untuk melatih dan mendidik pekerja berketerampilan khusus," ujarnya.
Ke depannya akan fokus melatih tenaga-tenaga terampil khusus di bidang keperawatan lansia dan bidang-bidang lainnya di Indonesia, serta akan berupaya semaksimal mungkin untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.
"Kami menargetkan tahun ini akan mengirimkan 500 sampai 600 orang yang sudah kami latih ke Jepang," katanya saat upacara pembukaan berupa unveiling ceremony di Jakarta, Rabu (18/1).
Disebutkan Jun Kato, OUR membina sumber daya manusia muda yang unggul dan responsif terhadap sekitar.
Selain itu, sebagai lembaga yang telah disertifikasi oleh Badan Pengawasan Keimigrasian, OUR memiliki kekuatan dalam memperkenalkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan berkepribadian baik.
Saat ini, per 16 Desember 2022, 1.554 siswa yang telah dilatih oleh OUR telah mendapatkan pekerjaan perusahaan di Jepang.
Sementara itu, Budi Hartawan, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja Indonesia menyatakan, berdasarkan data sakrenas per Agustus 2022 yang diterterbitkan BPS, tingkat pengangguran mencapai 5,86% dari total angkatan kerja.
"Pelatihan vokasi menjadi solusi untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga kerja terampil dan kompeten untuk memaksimalkan kondisi SDM kita," terangnya.
Kemnaker sendiri menyambut kehadiran Onodera User Run dengan baik, karena dapat memperluas kesempatan untuk calon pekerja ingin bekerja di luar negeri namun mengalami keterbatasan biaya.
Pihaknya juga terbuka, apabila pelatihan semacam ini bisa bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang berada di bawah Kemnaker RI.
Untuk diketahui, pada Desember 2018, Parlemen Jepang menyetujui dan memberlakukan status kependudukan baru untuk tujuan bekerja bagi orang asing, yang dinamakan Pekerja Berketerampilan Khusus atau Specified Skilled Worked. Mulai April 2019, Jepang pun menerima orang asing yang memiliki tingkat keahlian dan keterampilan tertentu dan siap bekerja di 14 industri seperti perawatan, layanan makanan, konstruksi, dll.
Di Jepang sendiri terdapat kekurangan sumber daya manusia yang serius.Pemerintah Jepang berencana untuk menerima hingga 340 ribu pekerja asing selama lima tahun ke depan mulai 2019 di 14 bidang yang telah ditetapkan sebagai bidang industri tertentu, dengan jumlah penerimaan 60 ribu orang.
Pada kesempatan sama, Onodera melakukan penandatanganan Kontrak Kerja Sama dengan STIKES Andin Persada Mamuju, yang telah mengirimkan 40 mahasiswanya mendapat pelatihan khusus di Onodera dan nantinya akan diberangkatkan untuk bekerja di Jepang. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad