jpnn.com - JAKARTA - Seperti pepatah, sejago-jagonya tupai melompat pasti bakal jatuh juga. Mungkin inilah pepatah yang tepat disematkan terhadap dua spesialis copet di bus Transjakarta, MR (30) dan S (24) ini.
Kedua pelaku diketahui saling bekerja sama ketika beraksi. MR bertugas sebagai pengalih perhatian dan S yang melakukan pencopetan. Lihai betul mereka.
BACA JUGA: Pak Ahok, Ada Saran dari Kapolda Soal Angkot ni
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng, AKP Ridwan Soplanit mengatakan MR dan S kegep tengah melakukan aksinya. Salah seorang korban, Arif, 23 berhasil memergoki pelaku yang tengah merogoh saku celananya.
"Saat busway berhenti di halte Tosari. MR mendorong-mendorong rekannya S ke dekat korban. S yang didorong kan memepet korban, nah disanalah S mengambil telepon genggam yang berada di saku kiri korban," ujarnya di Mapolres Jakarta Pusat pada Rabu, (16/12).
BACA JUGA: Metromini Tabrak Ibu dan Anak, Ahok: Habisin Saja!
Namun S lebih lihai. Dia yang merogoh kantong langsung mengoper telepon genggam korban kepada MR. Secepat pintu Transjakarta terbuka, S lantas berhasil melarikan diri. Sedangkan MR tak sempat kabur, dia pun sempat diamuk penumpang bus Transjakarta.
"MR sempat diamuk massa yang masih ada di dalam bus tersebut. Dari tangannya terbukti ada telepon genggam milik Agus," terangnya.
BACA JUGA: Kementerian PUPR Siapkan Fasilitas Lengkap di Rusunawa Rawabebek
Oleh karenanya MR mendekam dibalik jeruji besi Polsek Metro Menteng atas perbuatannya. Sedangkan S, masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polsek Metro Menteng. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Bayi Malang Falya Gugat RS Awal Bros Rp 1,5 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi