Operasi Dewa Ruci 2021, Bea Cukai dan Polri Menyita 1,278 Ton Sabu-Sabu dari Sindikat

Rabu, 28 April 2021 – 17:02 WIB
Tim gabungan Bareskrim Polri, Polda Aceh, Bea Cukai, dan Ditjen PAS Kemenkumham menyita 1,728 ton narkotika jenis sabu-sabu dari sindikat Timur Tengah-Malaysia-Aceh. Foto: Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Tim gabungan Bareskrim Polri, Polda Aceh, Bea Cukai, dan Ditjen PAS Kemenkumham menyita 1,728 ton narkotika jenis sabu-sabu dari sindikat Timur Tengah-Malaysia-Aceh.

Penindakan itu dilakukan lewat operasi gabungan dengan sandi Dewa Ruci 2021 di wilayah perarian Aceh 10 April 2021, dan dilanjutkan pada di wilayah Jakarta Barat 22 April 2021

BACA JUGA: Detik-detik Penyamaran Polisi Tangkap 2 Pengedar Sabu-sabu di Serang

Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengungkapkan penindakan dimulai dari adanya informasi intelijen yang diperoleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dari counterpart internasional terkait rencana kapal pembawa sabu-sabu dalam jumlah besar ke Indonesia.

“Informasi ini sesuai dengan hasil analisis petugas di lapangan tentang maraknya penyelundupan sabu-sabu dari Timur Tengah ke Indonesia melalui perairan Aceh,” kata Askolani dalam konferensi pers di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Rabu (27/4)

BACA JUGA: Bea Cukai Jawa Barat Turut Hadiri Pemusnahan 7800 Gram Sabu-sabu

Dia menjelaskan tim gabungan melakukan penindakan pertama terhadap seorang transporter yang sedang mengangkut sembilan karung sabu-sabu dengan berat 470 kg menggunakan mobil, Sabtu (10/4), pukul 17.40 WIB di parkiran Ali Kopi Lampaseh Kota, Kuta Raja, Kota Banda Aceh.

Berikutnya, kata Askolani, petugas melakukan pengembangan terhadap jaringan sindikat tersebut dengan menangkap tiga orang narapidana Lapas Kelas I Cipinang yang berperan sebagai perekrut, pengendali transporter, dan penghubung dengan jaringan Timur Tengah, sekaligus pengendali peredaran di Indonesia.

BACA JUGA: Ada 2 Wanita Selundupkan Sabu-Sabu, Petugas Bea Cukai Langsung Tahu

Tidak hanya sampai di situ, petugas mengamankan satu transporter lain dengan barang bukti sabu-sabu sebanyak 81 karung dengan berat 808 kg di dalam kapal nelayan jenis oskadon, Sabtu (10/4), pukul 22.50 WIB, di pinggir Pantai Lambada Lhok, Kabupaten Aceh Besar.

“Saat menunjukkan barang bukti, tersangka ini mencoba melawan petugas dan melarikan diri sehingga dilakukan tindakan tegas terukur, sedangkan satu orang temannya melarikan diri,” ujar Askolani.

Selanjutnya, tim gabungan melakukan controlled delivery ke jaringan pemesan, Kamis (22/4), pukul 16.00 WIB, di pertokoan Jalan Tampak Siring, Daan Mogot, Jakarta Barat.

Hasilnya, tim mengamankan seorang kurir penjemput dengan barang bukti 100 kg sabu-sabu yang diangkut menggunakan mobil.

Pada pukul 18.20 WIB, tim melakukan penangkapan tersangka lain yaitu seorang narapidana Lapas II A Tangerang yang merupakan pengendali kurir tersebut.

Keesokan harinya, Jumat (23/4), pukul 10.20 WIB, tim mengamankan seorang narapidana Lapas Perempuan Kelas II A Sungguminasa yang bertindak selaku pengendali jaringan pemesan dan penghubung ke jaringan Iran.

Selain sabu-sabu, petugas juga mengamankan barang bukti lain berupa dua unit mobil, satu unit kapal nelayan jenis oskadon, dan tujuh unit handphone.

Sebagai tindak lanjut penindakan, barang bukti dan tersangka dibawa ke Barekskrim Polri untuk diproses lebih lanjut sesuai hukum.

Atas penindakan ini, pelaku diduga telah melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Hasil pendindakan sebanyak 1,278 ton narkotika ini setidaknya berhasil menyelamatkan 6.390.000 jiwa dari potensi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,” sebut Askolani.

Dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh tim yang telah berkoordinasi dengan baik di lapangan sehingga dapat kembali berhasil mengungkap sindikat narkotika meski dalam kondisi pandemi dan telah memasuki bulan Ramadan.

“Operasi gabungan kali ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Keberhasilan ini tidak lepas dari koordinasi dan kerja sama yang telah terjalin dengan baik. Saya berharap, perang melawan narkoba ini terus kita tingkatkan secara konsisten agar makin banyak jiwa yang dapat diselamatkan,” kata Askolani. (*/jpnn) 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler