"Masih tingginya likuiditas jangka pendek, menyebabkan suku bunga bergerak pada level 5,57 persen," ungkap Kepala Biro Humas Bank Indonesia (BI), Difi Johansyah, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/12).
Difi menjelaskan, tambahan likuiditas yang lebih besar dari kebutuhannya, menyebabkan OM secara net mengalami kontraksi Rp 12,1 triliun per 17 Desember 2010
BACA JUGA: Pinjaman Luar Negeri Swasta Meningkat
Saat ini katanya, OM sudah diarahkan untuk penyerapan ke tenor lebih panjang.Sementara pada pasar valas, investor asing masih menjadi net supplier valas, namun dengan volume yang jauh lebih berkurang yakni dari USD 129,69 juta ke USD 19,9 juta, karena adanya repatriasi penjualan aset keuangan domestik
Sementara untuk pasar keuangan, penempatan dana asing pada aset keuangan domestik disebut mengalami penurunan
BACA JUGA: Pemerintah Siap Ganti Gagal Panen Petani
Hal ini didorong oleh peningkatan risk aversion investor asing, akibat sentimen global yang cenderung memburuk pada akhir minggu, serta penyesuaian posisi portofolio investor menjelang akhir tahun."Penurunan terutama terjadi pada saham sementara pada SUN, (dengan) penurunan cukup kecil
BACA JUGA: Waspadai Iklim Ekstrem, Pemerintah Keluarkan Dua Inpres
Kecuali pada akhir minggu mengalami outflow, sejalan memburuknya sentimen global," jelas Difi.Disebutkan pula, tercatat di BI, porsi kepemilikan asing di SBN stabil di 29,8 persen, sementara SBI naik tipis dari 27,1 persen menjadi 27,5 persenSedangkan SBI non-residen yang sudah bisa diperdagangkan pada tanggal 17 Desember adalah sebesar Rp 39,3 triliun, atau 72 persen dari total kepemilikan(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyerapan Belanja Negara Rendah
Redaktur : Tim Redaksi