jpnn.com, GORONTALO - Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo yang longsor dihentikan pada hari ke tujuh meski belum semua korban ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto mengatakan sampai dengan ditutupnya operasi SAR di hari ke tujuh, Minggu (14/7), korban yang ditemukan meninggal dunia tercatat sejumlah 27 orang.
BACA JUGA: 3 Korban Longsor Ditemukan di Lokasi Tambang Gorontalo, 19 Orang Masih Hilang
Kemudian, korban selamat dalam peristiwa longsor di kawasan tambang emas itu 283 orang, dan sebanyak 15 orang masih hilang.
BACA JUGA: Donald Trump Ditembak, Presiden Jokowi Bereaksi Begini
"Total jumlah korban dalam bencana tanah longsor tambang rakyat Suwawa Timur ini sebanyak 325 orang," ujarnya, di Gorontalo, kemarin.
Sebelum melakukan penutupan operasi SAR, pihaknya bersama pemerintah daerah (pemda) dan unsur terkait lainnya menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah keluarga korban longsor yang masuk daftar 15 orang hilang.
BACA JUGA: Gambar Irjen Ahmad Luthfi Bertebaran, Teguh Singgung Potensi Pelanggaran
Setelah rapat, pihak keluarga korban dan pemda yang dihadiri Bupati Bone Bolango melakukan penandatanganan surat pernyataan kesepakatan penutupan operasi SAR.
Meskipun telah ditutup, pihaknya bersama instansi terkait lainnya kembali akan melakukan evakuasi jika ada tanda-tanda atau informasi dari warga yang akurat tentang korban yang ditemukan.
"Apabila ada tanda-tanda ditemukan korban di lokasi kejadian dengan data yang akurat, maka kami akan melaksanakan evakuasi terhadap korban tersebut," tuturnya.
Bupati Bone Bolango Merlan Uloli mengatakan setelah posko SAR terpadu dibongkar, pemerintah akan kembali membangun pos pengaduan yang berfungsi untuk menerima informasi dari keluarga korban.
Pemda juga mendirikan pos pengawasan yang berfungsi mengawasi warga yang akan melakukan aktivitas di kawasan tambang emas rakyat tersebut.
"Untuk sementara masyarakat dilarang melakukan aktivitas pertambangan di atas. Hal ini demi keselamatan warga, karena di lokasi masih sering terjadi longsor yang membahayakan jiwa," imbuhnya.(ant/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam