SANAA - Kelompok oposisi dan pemuka agama Yaman menawarkan jalan pengunduran diri yang damai kepada Presiden Ali Abdullah SalehMereka memberikan tenggat waktu hingga akhir 2011 bagi sang presiden
BACA JUGA: Penerima Nobel Tak mau Dipecat
"Kami telah menyepakati sebuah usulan penyelesaian atas krisis politik ini, termasuk sebuah peta jalan damai untuk memberikan waktu bagi presiden mundur akhir tahun ini," terang juru bicara fraksi oposisi di parlemen, Mohammed al-Sabri.
Usulan tersebut, lanjut Sabri, disepakati saat dilakukan pertemuan dengan para pemuka agama
Saleh, yang sudah 32 tahun berkuasa di Yaman, didesak mundur oleh gelombang demonstrasi yang telah menelan korban 19 orang, sejak 16 Februari
BACA JUGA: Kadhafi Bakal Diperiksa Mahkamah Internasional
Pemimpin veteran tersebut berulang kali menolak mengundurkan diri, meski terus didesak rakyatnyaSebelumnya, Minggu (27/2), Saleh menegaskan untuk mempertahankan rezimnya dengan "setiap darah yang menetes"
BACA JUGA: SBY Setujui Timor Leste Gabung ASEAN
Dia bahkan menuduh oposisi membajak demonstrasi rakyat untuk memecah belah Yaman.Demonstrasi menjadi semakin keras di Yaman selatan, wilayah yang baru bergabung dengan utara yang dikuasai Saleh pada 1990Selatan berupaya untuk melepaskan diri dengan Utara pada 1994Hal itu memicu perang sipil yang berakhir dengan dikuasainya wilayah tentara Utara.
Dalam pernyataan resminya di depan militer dan polisi, Sabtu malam (26/2) waktu setempat, Saleh menuduh kelompok selatan ingin kembali mengupayakan pemisahan dengan utara
Wilayah selatan telah menjadi lokasi bentrokan mematikan antara demonstran dan polisi, sejak aksi massa dimulaiEmpat orang dilaporkan tewas dalam bentrokan yang terjadi Jumat (25/2)Saat itu polisi menyerang dan membubarkan demo anti pemerintah di kota pelabuhan, Aden.
Selama masa kepemimpinan Ali Abdullah Saleh, wilayah selatan tak mendapatkan perhatianPembangunan hanya dialami beberapa daerah di bagian utaraSementara devisa terbesar di dapat dari hasil bumi bahkan laut yang berada di wilayah selatan.
Demonstrasi melawan rezim Saleh terinspirasi keberhasilan revolusi di Tunisia dan MesirBahkan dua hari kali Presiden Saleh sempat menyatakan bahwa gerakan sosial di dunia Arab merupakan skenario Israel yang didukung WashingtonNamun dia kemudian menelepon Gedung Putih untuk menjelaskan kepada penasihat utama anti terorisme Barack Obama, John Brennan, agar tidak salah mengerti dengan pernyataannya itu.
Dalam kesempatan itu, dia juga berjanji akan segara melakukan reformasi pemerintahan, seperti yang diserukan oleh Obama"Saat ini kami masih mencari jalan untuk mengakomodasi elemen oposisi ke dalam pemerintahan," ujarnya saat menelpon Gedung Putih, seperti dilansir AFP(cak/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Minoritas Pakistan Terbunuh
Redaktur : Tim Redaksi