JAKARTA—Bertahun-tahun krisis listrik berkepanjangan yang dirasakan masyarakat Riau, tampaknya mulai mendapat perhatian dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) pusatDiperkirakan, mulai Maret 2011 mendatang, kelistrikan Riau akan mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 2X200 MW dari sistem interkoneksi Sumatera Utara
BACA JUGA: Perputaran Uang Hanya Tambah 10 Persen
Kepala Divisi Kontruksi PLN Pusat Eko Sudartanto, mengatakan bahwa interkoneksi ini merupakan suplai dari pembangkit di Pangkalan Susu, Binjai Sumatera Utara.‘’Untuk mengatasi krisis di Riau, mulai Maret 2011 akan masuk sistem interkoneksi dari Pangkalan Susu, Binjai sebesar 2X200 MW
BACA JUGA: Silpa APBN 2009 Tutupi Subsidi TDL
Tahap pertama di bulan Maret, kita akan coba 1X100 MW dulu untuk mensuplai pasokan listrik di RiauEko menolak dikatakan bila sistem interkoneksi ini merupakan second plane (rencana kedua,red) bila rencana pembangunan PLTU 2X100 MW di Tenayan Raya, Pekanbaru mengalami penundaan untuk mengatasi krisis listrik berkepanjangan di Riau.
‘’Masuknya interkoneksi ini merupakan usaha berlapis-lapis yang PLN lakukan guna mengatasi krisis yang ada, khususnya untuk wilayah Sumatera
BACA JUGA: Aturan Impor Buah Diperketat
Saya rasa dengan tambahan interkoneksi 2X100 MW ini saja, sudah cukup mengatasi krisis listrik yang selama ini dirasakan masyarakat Riau dan sekitarnya,’’ kata Eko.Mengenai pembangunan PLTU 2X100 MW di Tenayan Raya, dijelaskan Eko saat ini tim PLN pusat sedang melakukan persiapan pra kualifikasi (Pra-Qualification, PQ)PQ dimaksudkan untuk memilih kontraktor-kontraktor yang berpengalaman dibidang pembangunan PLTU di Indonesia.
‘’Karena nilai investasi yang mencapai ratusan miliar rupiah, PLN tidak dibenarkan melakukan penunjukan langsungSetiap proposal yang masuk nantinya harus lolos PQ terlebih dahuluKita rencanakan dalam tahun ini juga sudah ada teken kontrak pembangunan PLTU 2X100 MWSelanjutnya pelaksanaan kerja pembangunan ditargetkan selama 30 bulan kerjaTarget kita tetap diusahakan menjelang Oktober 2012, PLTU 2X100 MW ini sudah bisa beroperasi,’’ jelasnya.
Eko tidak bisa memastikan berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun PLTU 2X100 MW di Tenayan Raya PekanbaruNamun bila diestimasi dalam Dollar, dijelaskan Eko bahwa nilai investasi berkisar antara 900-950 USD per MW.
‘’Nilai 900-950 USD tersebut merupakan angka yang biasanya digunakan untuk pembangunan pembangkit kapasitas 100 MWKalau untuk kapasitas 200 MW itu beda lagiTinggal dikalikan saja ke rupiahNilai investasi di Tenayan Raya bisa mencapai ratusan miliarAngka itu masih belum pasti, karena bisa saja dipengaruhi oleh kondisi dollar terhadap rupiahTapi kira-kira berkisar diangka ratusan miliar lah,’’ kata Eko.
Pemko Ajukan Rp 4 Miliar
Eko memastikan, bahwa Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang dijadikan lokasi pembangunan PLTU 2X100 MW, akan diganti rugi oleh PLNPemerintah Kota Pekanbaru selaku pemilik aset , dikatakan, Eko telah mengajukan rencana pengajuan ganti rugi kepada PLN sebesar lebih kurang Rp 4 miliar.
‘’Hingga pertemuan terakhir, kita sepakati lahan KIT seluas 40 hektar tersebut akan diganti rugiNilai yang diajukan Pemko Pekanbaru adalah Rp 10.000 per m2Jadi penawarannya berkisar antara Rp 4 miliar lebihTapi ini masih pada penawaran dan belum ketetapanBagaimanapun, lahan KIT akan diganti rugi secepatnya,’’ kata Eko.
Eko mengatakan, tidak ada kendala berarti yang dialami PLN dalam pembangunan PLTU 2X100 MWEko bahkan membantah beberapa berita yang menurunkan tulisan bahwa lahan KIT tidak strategis untuk dibangun PLTU karena merupakan kawasan rawa.
‘’Justru sebagian besar PLTU di Indonesia ini dimulai pembangunannya dilahan basahKita nantinya akan melakukan pematangan tanahLokasi 40 hektar akan kita padatkan namun ada 12 hektar yang kepadatannya lebih kita tinggikan untuk sistem turbin generator yang merupakan alat bergetarKira-kira untuk pematangan tanah ini diperlukan sekitar 30.000 meter kubik tanah bahkan bisa lebihTeman-teman masih sedang melakukan kajian tanah di lokasi,’’ kata Eko.
Eko optimis, bila seluruh proses bisa berjalan tepat pada waktunya, maka PLTU 2X100 MW Tenayan Raya mulai bisa beroperasi sebelum pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012 dimulai.
‘’Memang sebelumnya kita sempat pesimis bisa mengejar targetMaklum saja, membangun PLTU ini membutuhkan biaya besar dan kajian mendalamTapi mudah-mudahan, kalau teken kontrak dengan kontraktornya bisa selesai tahun ini juga, maka pelaksanaan pembangunan PLTU 2X100 MW bisa selesai sebelum Oktober 2012Kita akan tetap berupaya semaksimal mungkin,’’ kata Eko.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibangun Jembatan Terpanjang di Kalimantan
Redaktur : Tim Redaksi