Optimisme Bamsoet pada Mantan Ajudan Jokowi di Pucuk Bareskrim Polri

Jumat, 06 Desember 2019 – 19:25 WIB
Bambang Soesatyo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai Irjen Listyo Sigit Prabowo merupakan figur tepat untuk mengepalai Bareskrim Polri. Penilaian mantan ketua DPR itu didasari pada rekam jejak Sigit selama ini.

"Penilaian utama untuk menduduki sebuah amanat jabatan adalah rekam jejak yang teruji dan kualitas diri yang mumpuni. Penunjukan Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kabareskrim sangat tepat,” ujar Bamsoet di Jakarta, Jumat (6/12).

BACA JUGA: Profil Irjen Listyo Sigit Prabowo, dari Ajudan Jokowi sampai Kabareskrim

Sigit merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1991. Sebelum dipercaya memimpin Bareskrim, polisi kelahiran 5 Mei 1969 itu merupakan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri.

Selain itu, Sigit juga pernah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014-2016. Arkian, Sigit menjadi Kapolda Banten (2016-2018).

BACA JUGA: IPW Anggap Prestasi Sigit Biasa Saja, Cuma Orang Dekat Jokowi

Bamsoet meyakini usia Sigit yang masih relatif muda tak akan menghalangi mantan Kapolres Surakarta itu memimpin Bareskrim Polri. Politikus Golkar itu menambahkan, Bareskrim Polri menghadapi tantangan berat, khususnya dalam meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia (SDM) di bidang penyidikan yang didukung teknologi andal.

“Sehingga bisa menegakkan hukum secara prima baik kepada saksi, ahli, maupun tersangka. Terpenting, tidak menjadikan hukum sebagai barang dagangan, melainkan menjadikan hukum sebagai panglima menegakan kebenaran dan keadilan," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu juga mengharapkan Bareskrim di bawah kepemimpinan Listyo mampu meningkatkan sinergitas antarpenegak hukum dan para pemangku kepentingan lainnya. Bamsoet juga mendorong Bareskrim aktif masuk ke kampus, organisasi sosial kemasyarakatan, pemuka agama, maupun kalangan lainnya untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.

"Paradigma Bareskrim ke depan perlu diubah bukan dengan seberapa banyak berhasil menyelesaikan perkara. Melainkan seberapa banyak mampu menekan terjadinya pelanggaran hukum di masyarakat. Memasyarakatkan hukum menjadi tugas dan tantangan Bareskrim yang tak mudah," pungkas Bamsoet.

Sebelumnya posisi Kabareskrim Polri ditempati Idham Aziz. Namun, posisi itu sempat kosong selama lebih dari sebulan setelah Idham menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian.(boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler