jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan membuka rekrutmen 1 juta guru PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) pada 2021.
Formasi ini diperuntukkan bagi seluruh guru honorer tanpa terkecuali baik di negeri maupun swasta, juga lulusan pendidikan profesi guru (PPG) yang belum pernah mengajar.
BACA JUGA: Honorer K2 Takut Mengikuti Seleksi Terbuka Guru PPPK, Mengapa?
Menurut Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat, ini menjadi peluang bagus bagi guru-guru honorer lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UT.
Mereka berkesempatan menjadi aparatur sipil negara (ASN).
BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani: Guru PPPK Mendapatkan Gaji Rp4,06 Juta
Dalam rekrutmen CPNS 2019, lulusan UT mendulang kursi terbanyak menjadi ASN.
UT bahkan bisa mengalahkan perguruan tinggi negeri terbaik seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Sriwijaya (Unsri), dan lainnya.
BACA JUGA: Ini Lima Terobosan Seleksi Guru PPPK 2021
Berkaca dari sukses pada penerimaan CPNS, Prof Ojat optimistis, lulusan UT akan kembali mendominasi guru PPPK.
Alasannya, guru-guru honorer lulusan UT sudah akrab dengan literasi digital.
Lewat sistem pendidikan jarak jauh (PJJ), guru-guru honorer selama kuliah di UT tidak kagok lagi dengan teknologi.
Selain itu materi kuliah yang diberikan lebih komplit sehingga tidak hanya menguasai teori tetapi juga pedagogi.
Apalagi salah satu syarat masuk FKIP UT harus berprofesi guru. Entah itu guru honorer, swasta atau PNS.
"Capaian dalam rekrutmen CPNS 2019 menjadi bukti kalau lulusan UT bisa bersaing dengan universitas terbaik lainnya. Apalagi seleksi CPNS ini sangat ketat," kata Prof Ojat di sela-sela wisuda daring periode I tahun akademik 2020/2021, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (24/11).
Dalam wisuda daring ini, sebanyak 932 mahasiswa yang diwisuda. Mereka adalah lulusan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), FKIP, Fakultas Ekonomi, serta lulusan program magister.
Di antara 932 wisudawan ada 12 orang yang berasal dari luar negeri yaitu Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Jepang, Belgia, Kanada, Prancis, dan Inggris.
Untuk wisudawan terbaik program magister adalah Robert Harry Soesanto, mahasiswa program studi magister pendidikan matematika dari unit program belajar jarak jauh (UPBJJ)-UT Jakarta dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4.00.
Sedangkan program S1 lulusan terbaik sebanyak 4 orang. Terdiri dari 2 lulusan program studi (prodi) manajemen UPBJJ-UT Denpasar, Nyoman Mira Yantini dan I Kade Dwi Sumiantara. Sisanya lulusan prodi manajemen dari UPBJJ-UT Majene yakni Bahariah, dan Hairwan. Keempatnya mendapatkan IPK 4.00.
Dari mahasiswa yang diwisuda hari ini, Prof Ojat yakin, ada banyak lulusan FKIP akan ikut rekrutmen guru PPPK 2021.
Seleksinya akan ketat karena pemerintah mengedepankan kualitas tenaga pendidik.
Namun, dengan bekal pengetahuan serta literasi digital yang baik, guru-guru honorer lulusan UT tidak akan mengalami kesulitan saat tes PPPK nanti.
"Insyaallah mereka akan mudah menghadapi tes PPPK 2021. Guru-guru honorer lulusan UT itu kemampuannya komplit," ucapnya.
Dia menyebutkan, dari 320 ribu mahasiswa UT, 60 persennya adalah guru. Di masa pandemi ini, mereka merasa bersyukur karena ilmu yang diperoleh di kampus berguna ketika harus menerapkan ke anak didiknya.
"Pandemi COVID-19 memberikan hikmah yang besar bagi UT karena semua akhirnya ramai-ramai melakukan pembelajaran digital dan UT jadi leader-nya," pungkasnya. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad