JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tetap optimistis target bebas byar pet tak akan berubah dari target semula yakni awal Juli mendatangMeski diakui ada dua daerah yang hingga saat ini masih bermasalah. “Masih ada dua daerah yang belum teratasi, Palu dan Lombok ,” kata Direktur Utama PLN Dahlan Iskan di Jakarta.
Dia menyebut, saat ini Palu masih memiliki defisit listrik sebesar 60 persen
BACA JUGA: Fokus di Pasar Remaja
Di daerah itu, PLN memperkirakan membutuhkan pasokan 30 megawatt (MW)BACA JUGA: Pemerintah Ajukan Wakil di Freeport
Menurut Dahlan, untuk di Mataram, kekurangan pasokan listrik sebesar 20 MW
BACA JUGA: Kementerian BUMN Garap Proyek Arun
Namun kembali dia menegaskan, kendala itu tak akan mengubah target semula, seluruh wilayah di tanah air bebass dari pemadaman awal Juli tahun ini”Teman-teman (PLN) bekerja keras siang malamKalau 30 Juni tidak selesai, kita semua bunuh diri,” tambahnyaSementara itu, dalam kesempatan itu Dahlan juga menjelaskan, pembangunan 25 proyek listrik swasta (Independen Power Plant/IPP) yang telah lama terhenti sejak 2008 lalu, akhirnya bisa segera dilanjutkan lagi pada akhir Juli mendatangUntuk 10 proyek lainnya diberi tenggat sampai Agustus untuk negosiasi ulang bersama PLN dan diverifikasi kembali oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Dari 25 proyek, sebanyak 15 bisa dimulai pembangunannya akhir Juni depanSedangkan 10 proyek masih dalam proses dan diberi batas waktu Agustus mendatangDari ke 15 proyek sebanyak dua proyek sudah final, yaitu PLTU di Tanjung Pinang dan PLTU di EmbalutNamun, sebuah PLTU di Pulau Bangka , dibatalkan karena harga beli listriknya terlalu rendahSedangkan 12 proyek lainnya dalam proses verifikasi BPKP.
PLN sebelumnya diinstruksikan Wapres Boediono untuk melakukan renegosiasi dengan 25 perusahaan penyedia listrik swasta di antaranya terkait pembelian daya listrik yang dihasilkan proyek listrik swasta tersebut(lum/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aroma Tak Sedap di Kilang Senoro
Redaktur : Tim Redaksi