Nasir: Dokter Baru Harus Cerdas, Bermoral, Ikuti Perkembangan Teknologi

Jumat, 02 Agustus 2019 – 07:28 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, dokter harus adaptif dan inovatif terhadap perkembangan teknologi agar memiliki daya saing tinggi serta penguasaan terhadap teknologi medis termutakhir.

"Saya harap perguruan tinggi bisa meluluskan dokter baru yang pintar, cerdas, bermoral dan adaptif dengan terus mengikuti perkembangan teknologi di era industri 4.0," ungkap Menteri Nasir saat menghadiri pengambilan Sumpah Dokter ke-227 periode III tahun 2019 Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Kamis (1/8).

BACA JUGA: Menristekdikti Bolehkan Kampus Bahas Marxisme dan Khilafah

Memasuki era industri 4.0 melalui big data, artificial intelligence, robotics dan internet of things yang berkembang secara integratif, untuk mendukung layanan dan kenyamanan hidup manusia secara berkelanjutan. Di sektor medis, kehadiran industri 4.0 ini pun akan turut memberikan perubahan signifikan, terutama dari sisi teknologi medis.

Mengutip data Asian Hospital & Healthcare Management 2018, menurut Menteri Nasir, perangkat medis kedepannya akan membentuk the internet of medical things (IoMT). Di mana teknologi, perangkat medis, dan aplikasi akan saling terintegrasi dan mampu mempersonalisasikan perangkat medis khusus yang tepat bagi pasien baik untuk deteksi dini penyakit pencegahan dan perawatan, sampai pada proses bedah yang dibantu robot.

BACA JUGA: Perlu Mengintegrasikan TIK Dalam Proses Pembelajaran

BACA JUGA: Hendra Ungkap 4 Modus Pencurian Data Pribadi, Oh Ternyata

"Era ini kalian harus menjadi dokter yang profesional dan peka terhadap perkembangan zaman. Robot mungkin kelak dapat mengambil alih lebih banyak tugas yang dilakukan manusia di dunia fisik, tetapi manusia masih bisa lebih fleksibel, terampil, dan dapat berpikir di luar algoritma untuk menemukan cara-cara unik dalam memecahkan masalah," ujar Menteri Nasir.

BACA JUGA: Menristekdikti Berharap Diaspora Diangkat jadi PNS Meski Usia di Atas 35

Menteri Nasir meminta para dokter terus belajar, menjadi pembelajar sepanjang hayat (life-long learner), sebab akan terus terjadi perubahan-perubahan yang sangat cepat, tidak ada yang tahu akan seperti apa dan apa yang akan terjadi setelahnya.

Rektor Undip Yos Johan Utama pada kesempatan sama mengatakan kedokteran merupakan program studi (prodi) favorit dengan tingkat keketatan yang tinggi. Dia menjamin mahasiswa dan lulusan prodi kedokteran Undip merupakan SDM unggul yang siap berkontribusi bagi dunia medis serta masyarakat.

"Prestasi Fakultas Kedokteran melalui Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bersama beberapa instansi dan organisasi profesi berjalan dengan sangat memuaskan. Fakultas kedokteran Undip memiliki tingkat kelulusan first taker UKMPPD rata - ratanya di atas 90 persen dari tahun 2017 sampai sekarang," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti Mohamad Nasir Ingin Banyak Profesor di Bawah 40 Tahun


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler