jpnn.com - Masyarakat Indonesia khususnya warga Jakarta doyan berbelanja, jalan-jalan dan hobi mengutang. Berdasarkan data dari Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) oleh Bank Indonesia, sekitar 67,17 persen orang Indonesia memiliki hobi belanja atau jalan-jalan, kemudian sekitar 13,9 persen habis untuk membayar cicilan utang dan sekitar 18,19 persen untuk tabungan.
BI menilai porsi pengeluaran untuk pinjaman (Debt Service Ratio/DSR) masih rendah dari ketetapan 30 persen. Artinya, masih cukup besar peluang bagi perbankan untuk meningkatkan kredit kepada sektor rumah tangga.
BACA JUGA: Cara Bijak Ortu Ketika Anak ABG Ingin Berpesta Tahun Baru
Kajian ini mengindikasikan tingkat DSR berbanding lurus dengan tingkat pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, maka porsi pengeluaran untuk pembayaran cicilan utang juga meningkat.
Sementara, komposisi pengeluaran untuk konsumsi berbanding terbaik dengan tingkat pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin rendah porsi pengeluaran untuk konsumsi.
BACA JUGA: Lengkapi Perayaan Natal dengan Lemon Cake
Namun bila dibagi per penghasilan, masyarakat dengan penghasilan rendah yaitu Rp 1,22-2,45 juta per bulan dan Rp 2,56-3,65 juta per bulan dianggap berisiko. Karena tergolong kelompok DSR di bawah 30 persen. (DED/Nonstop/JPNN)
BACA JUGA: Perlukah Berolahraga saat Sakit?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amati Kelainan Bentuk Kaki dan Tungkai sejak Dini
Redaktur : Tim Redaksi