Imam Anshori, ketua Panitia Peringatan Hari Air Dunia XVIII, mengatakan krisis air dapat menyebabkan terjadinya krisis pangan, kelaparan, krisis gizi, krisis kesehatan dan kematian
BACA JUGA: PNS Harus punya Jabatan
“Kemudian akan berimbas ke situasi krisis perekonomian Negara,” katanya di Kementrian Pekerjaan Umum, Kamis (18/3)“Sumber konflik di masa sekarang ini bukan hanya diwarnai oleh adanya silang sengketa perwilayahan atau penguasaan sumber energi, melainkan juga oleh adanya perebutan air,” ungkapnya. Terlebih lagi, lanjutnya, saat ini pertumbuhan penduduk terutarna diperkotaan lebih tinggi daripada pertumbuhan sarana penyediaan air minum yang ada.
Di pulau Jawa sendiri kebutuhan akan air meningkat dengan cepat, sementara ketersediaan airnya sangat terbatas.Masalah penggundulan hutan juga menjadi salah satu penyebabnketersediaan air baku yang berkurang, karena minimnya kawasan tangkapan air
BACA JUGA: Hamka Yandhu Kembali Jadi Terdakwa
Sedangkan sumber air baku terutarna air permukaan mengalarni pencemaran yang semakin meningkat akibat domestik, industri dan pertanian.“Ketersediaan air baku semakin tidak bisa dijamin, baik kuantitas dan kualitas
Imam mengatakan, sebenarnya air baku di sebagian besar wilayah Indonesia tersedia dengan cukup, tetapi terancam keberadaannya akibat pengelolaan yang buruk, baik oleh pencemaran maupun kerusakan alam yang menyebabkan terhambatnya konservasi air.(lev/JPNN)
BACA JUGA: Kedatangan Obama Untungkan Asia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Aceh untuk Dirikan Negara Islam
Redaktur : Auri Jaya