Orang Kota Kurang Air

Kamis, 18 Maret 2010 – 21:08 WIB
JAKARTA-Dewasa ini, jumlah penduduk perkotaan menjadi lebih besar dibandingkan dengan perkotaan Sejalan dengan itu, kebutuhan masyarakat akan air minum semakin meningkatDewasa ini, air bahkan menjadi sumber konflik antar-daerah.

Imam Anshori, ketua Panitia Peringatan Hari Air Dunia XVIII, mengatakan krisis air dapat menyebabkan terjadinya krisis pangan, kelaparan, krisis gizi, krisis kesehatan dan kematian

BACA JUGA: PNS Harus punya Jabatan

“Kemudian akan berimbas ke situasi krisis perekonomian Negara,” katanya di Kementrian Pekerjaan Umum, Kamis (18/3)
Guna mencegah krisis air, pengelolaan sumber daya air harus menjadi perhatian semua pihak.

“Sumber konflik di masa sekarang ini bukan hanya diwarnai oleh adanya silang sengketa perwilayahan atau penguasaan sumber energi, melainkan juga oleh adanya perebutan air,” ungkapnya.  Terlebih lagi, lanjutnya, saat ini pertumbuhan penduduk terutarna diperkotaan lebih tinggi daripada pertumbuhan sarana penyediaan air minum yang ada.

Di  pulau Jawa sendiri kebutuhan akan air meningkat dengan cepat, sementara ketersediaan airnya sangat terbatas.Masalah penggundulan hutan  juga menjadi salah satu penyebabnketersediaan air baku yang berkurang, karena minimnya kawasan tangkapan air

BACA JUGA: Hamka Yandhu Kembali Jadi Terdakwa

Sedangkan sumber air baku terutarna air permukaan mengalarni pencemaran yang semakin meningkat akibat domestik, industri dan pertanian.

“Ketersediaan air baku semakin tidak bisa dijamin, baik kuantitas dan kualitas
Untuk itu, dalam rangka memperingati HAD, Indonesia mengambil tema Pentingnya Kualitas Air, Untuk Indonesia Sehat,” tambahnya.

Imam mengatakan, sebenarnya air baku di sebagian besar wilayah Indonesia tersedia dengan cukup, tetapi terancam keberadaannya akibat pengelolaan yang buruk, baik oleh pencemaran maupun kerusakan alam yang menyebabkan terhambatnya konservasi air.(lev/JPNN)

BACA JUGA: Kedatangan Obama Untungkan Asia

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Aceh untuk Dirikan Negara Islam


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler