JAKARTA - Pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) diyakini belum siap diterima oleh orang-orang miskinMalah, pencabutan subdisi akan menjadi beban bagi rakyat yang sekarang ini sudah terhimpit dengan mahalnya harga kebutuhan sehari-hari.
"Kalau bahasa pesona pemerintah, kekurangan infrastruktur itu bisa diatasi dengan pengurangan subsidi BBM
BACA JUGA: Heran, Daya Beli Tergerus BBM Subsidi Dibatasi
Tapi, kenyataannya di lapangan tidak ada kelihatannya," kata Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah, Instsiawati Ayus dalam sebuah diskusi, Jumat (1/7), di Jakarta.Senator asal Riau itu menambahkan, bahwa jika pemerintah mengurangi subsidi BBM, maka tidak semua lapisan masyarakat bisa menjangkau harga tersebut
BACA JUGA: Tingkatkan Kinerja Perusahaan, Lima BUMN Bersinergi
Ia mengingatkan, jika pengurangan subsidi dilakukan, harus jelas kemana alokasi subsidinya
BACA JUGA: Produksi Padi Meningkat, Jagung dan Kedelai Turun
Kriterianya apa orang miskin itu," katanya.Diakui Instsiawati, antara pengurangan subsidi dan pembangunan infrastruktur masih menjadi dilemaDi satu sisi, ia mengatakan, belum semua masyarakat siap apabila subsidi BBM ditarik pemerintahAkan tetapi, sisi lainnya, juga harus dipahami kekurangan pembangunan infrastruktur"Tapi, jika subsidi dikurangi, nagka subsidi tidak signifikan memengaruhi peningkatan pembangunan infrastruktur," jelasnyaKarenanya, ia meminta kepada pemerintah harus ada transparansi dalam penetapan biaya pokok produksi BBM hingga pendistribusiannya sampai ke masyarakat(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenaikan BBM Picu Peningkatan Kemiskinan
Redaktur : Tim Redaksi