BACA JUGA: Inflasi Juni Capai 0,55 Persen, Kepala BPS Malu
Dari indeks kemiskinan Indonesia yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat jumlah penduduk miskin per Maret 2011 sebanyak 30,02 juta jiwa.Penurunan yang terjadi cukup landai dan tidak signifikan
BACA JUGA: Pembatasan BBM setelah Lebaran
Terhitung pada Maret 2010 jumlah orang miskin di Indonesia 31,02 juta orang atau 13,33 persen."Pada Maret 2011 turun menjadi 30,02 juta orang atau 12,49 persen
BACA JUGA: Asing Dominasi Pembelian Bank Mutiara
Jumlah penduduk miskin turun 1 juta orang, dibanding Maret 2009 ke Maret 2010 turun 1,51 juta orang," jelas Kepala BPS, Rusman Heriawan pada wartawan di Jakarta, Jumat (1/7).Landainya penurunan angka kemiskinan meski pertumbuhan ekonomi tinggi, dikatakan Rusman karena kebutuhan bahan makanan di kalangan orang miskin naik seiring dengan kenaikan garis kemiskinan"Inilah persoalan yang kita hadapi, garis kemiskinan kita naik hingga 10,4 persenDi situ kelihatan beban di orang miskin semakin beratMeski berbagai usaha mengentaskan kemiskinan dilakukan pemerintah, namun harga di pasaran cukup menentukan kemampuan orang miskin," kata Rusman.
Dilihat dari penyebaran penurunan kemiskinan, imbuh dia, jumlah orang miskin di pedesaan lebih besar daripada di perkotaanMaret 2011 penurunan jumlah orang miskin di desa sebanyak 953 ribu orang, sedangkan di perkotaan orang miskin tercatat 51 ribu orangNamun meski demikian, jumlah orang miskin di desa masih tercatat paling besar yakni 18,97 juta orang dibandingkan orang miskin di kota sebanyak 11,05 juta orang.
"Jadi meski penurunan angka kemiskinan banyak di desa namun jumlah orang miskin di desa juga sangat besar," kata Rusman.
Penyebaran penduduk miskin menurut pulau tahun 2011, tercatat tingkat kemiskinan masih paling besar berada di pulau Maluku dan Papua sebesar 25,95 persen dari jumlah penduduk miskin se Indonesia (30,02 juta jiwa).
Selanjutnya Bali dan Nusa Tenggara sebesar 15,63 persen, Sumatera 12,56 persen, Jawa 12,14 persen, Sulawesi 12,20 persen dan Kalimantan sebesar 6,92 persen"Selama maret 2010-maret 2011 garis kemiskinan naik 10,39 persen yakni dari Rp211.726 menjadi Rp233.740 per kapita per bulan pada Maret 2011," kata Rusman.
Untuk mengukur angka kemiskinan, kata Rusman, BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar. Jadi kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan seseorang atau keluarga dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makananGaris kemiskinan makanan adalah 2.100 kalori per kapita per hariGaris kemiskinan non makanan meliputi perumahan, sandang,pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok non makanan lainnyaMetode ini digunakan sejak tahun 1998 supaya hasil perhitungan konsisten dan terbanding dari waktu ke waktu.
"Dari jumlah orang miskin per Maret 2011, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan sangat besar yakni mencapai 73,52 persen dibandingkan peranan komiditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan," kata Rusman.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Kantongi Penerimaan Rp 60,33 T
Redaktur : Tim Redaksi