JAKARTA – Anggota Komite Kebijakan Publik Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Ismed Hasan Putro menyebutkan, ada berbagai modus yang dilakukan capres tertentu untuk menggalang dana kampanyePundi-pundi BUMN sering dijadikan sasaran utama.
Dijelaskan Ismed, orang-orang partai terlibat dalam transaksi proyek-proyek di BUMN
BACA JUGA: Kubu Mega-Pro Akui Dompetnya Tipis
Orang-orang titipan partai yang duduk di kursi direksi atau komisaris BUMN tersebut mengendalikan pelaksanaan proyekModus lain, orang-orang dari kalangan partai itu akan memanfaatkan momen pelepasan saham BUMN atau Initial Public Offering (IPO)
BACA JUGA: Pemda jadi Sapi Perah Capres
“Ketika terjadi IPO, mereka akan meminta untuk diberi slot saham yang jumlahnya cukup besarBACA JUGA: JK Larang Penggalangan Dana Ilegal
Orang partai itu berperan mirip calo,” ulas Ismed Hasan.Selain itu, tim capres juga mengeruk dana dari pengusaha-pengusaha yang punya kasus hukumContohnya, kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yang menyangkut uang negara sebesar Rp1200 triliun, termasuk bunga obligasi rekapnya“Banyak transaksi di black market antara penguasa dengan pengusaha,” cetusnyaDijelaskan Ismed, dalam setiap pilpres, pihak kandidat incumbent selalu lebih diuntungkan dalam hal penggalangan danaSedang yang dari non-incumbent akan sulit menggalang dana(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TPS Dipangkas, Prabowo Protes
Redaktur : Tim Redaksi