PARIS – Berbeda dari perusahaan teknologi lainnya yang mendukung Apple dalam kasus perseteruan Apple dan FBI, pendiri Microsoft, Bill Gates terang-terangan membela FBI.
Gates menyatakan bahwa perusahaan teknologi harus dipaksa bekerja sama dalam penegakan hukum terkait dengan investigasi terorisme. Menurut dia, sikap FBI dengan meminta bantuan Apple sudah tepat.
''Ini adalah kasus khusus di mana pemerintah meminta akses untuk informasi. Mereka tidak meminta sesuatu yang umum. Mereka meminta tolong untuk kasus tertentu,'' ujar Gates sebagaimana dilansirFinancial Times pada Selasa (23/2). Gates tidak setuju dengan klaim CEO Apple Tim Cook bahwa akan terjadi preseden yang lebih luas jika dirinya menuruti permintaan dari pemerintah.
Diberitakan sebelumnya, FBI tidak bisa membuka iPhone 5c milik Syed Rizwan Farook yang menjadi pelaku penembakan di San Bernardino pada 2 Desember. Dalam kasus tersebut, 14 orang tewas dan 22 orang luka-luka. Farook pun tewas ditembak polisi, tetapi iPhone 5c miliknya terkunci dan FBI tidak bisa sembarangan membuka. Sebab, jika password-nya salah enam kali, semua data di dalamnya terhapus otomatis.
Karena itulah, FBI meminta bantuan pengadilan agar memerintah Apple untuk membuat enkripsi guna melemahkan sistem keamanan iPhone 5c tersebut. Dengan enkripsi itu, FBI bisa mencoba berbagai kemungkinan kode untuk membuka telepon pintar tersebut berkali-kali tanpa membuat data di dalamnya terhapus.
Menurut Cook, jalur belakang yang diminta FBI itu ibarat kunci master yang bisa digunakan berkali-kali untuk membuka kunci-kunci lainnya. Dengan kata lain, jika hal tersebut dituruti, data pelanggan Apple lain bisa di-hack orang yang memiliki enkripsi yang diminta FBI itu. Pernyataan tersebut yang tidak disetujui Gates.
Tidak hanya Gates, berdasar polling yang dilakukan Pusat Penelitian Pew, 51 persen responden mendukung FBI. Hanya 38 persen yang mendukung langkah Apple untuk menjaga keamanan para pelanggannya. Sebelumnya, para korban San Bernardino juga meminta Apple menuruti permintaan FBI.
Tim advokasi perusahaan teknologi The Reform Government Surveillance pun menyatakan dukungannya untuk Apple. Microsoft merupakan anggota tim tersebut. Dalam akun Twitter-nya, tim advokasi itu menuliskan bahwa perusahaan teknologi tidak seharusnya diminta membuat jalur belakang atas teknologi yang membuat informasi para pelanggannya aman. (AFP/The Guardian/BBC/sha/c20/ami)
BACA JUGA: Nggak Akan Bertambah Lagi Gedung Aneh di Tiongkok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Oposisi dan Pemerintah Suriah Sepakat Damai, tapi..
Redaktur : Tim Redaksi