Soal Siswi Bunuh Diri karena Diintimidasi Guru

Orang Tua Amelya: Putri Saya sudah Tewas, Kok Masih Tega Memfitnahnya

Senin, 17 April 2017 – 19:40 WIB
Jenazah Amel Nasution disambut tangis keluarga. foto: metrotabagsel/JPG

jpnn.com, PADANGSIDEMPUAN - Kasus meninggalnya Amelya Nasution, siswi SMK Negeri 3 Kota Padangsidimpuan masih menjadi perbincangan di daerah tersebut.

Siswi itu tewas akibat menenggak racun tanaman diduga usai diintimidasi guru itu karena membongkar kecurangan saat ujian nasional.

BACA JUGA: Pemprov Sumut Dinilai Lambat Merespon Kasus SMKN 3

Kasus itu telah dilaporkan orang tua Amelya ke polisi.

Belakangan muncul komentar seorang pria yang diunggah di YouTube dengan judul “kronologis minum racun siswi smkn 3 Padangsidimpuan” itu mengungkap cerita lain.

BACA JUGA: Aneh, Mata Pelajaran Dihapus tapi di Rapor Ada Nilai

YouTuber dengan nama Astry Mahardika ini menjelaskan, Amelia meminum racun karena ketahuan mencuri uang neneknya.

“Istri saya yang mengajar di SD Pudun Julu mempunyai murid yang tinggal di Desa Batang Bahal, dan mengatakan siswi SMK Negeri 3 (Amelia) bunuh diri karena ketahuan mencuri uang neneknya sebesar Rp 1,6 juta. Merasa kesal, tidak terima lalu bunuh diri dengan minum racun,” beber pria yang diketahui sebagai tenaga pengajar di SMK Negeri 3 Padangsidimpuan ini.

BACA JUGA: FSGI Beberkan Sederet Pungli di SMKN 3 Padangsidimpuan

Sontak saja, pernyataan dan unggahan di YouTube tersebut langsung dibantah pihak keluarga almarhumah. Mereka menyebut kabar tersebut merupakan fitnah, apalagi korban sudah meninggal dunia.

Seperti yang diakui nenek korban Sariah Harahap, 80, orang yang disebut kehilangan uang akibat dicuri korban. “Cucu saya itu baik sekali, tidak pernah dia (Amel) mencuri uang saya, biar pun ada uang saya taruh di mana saja. Tidak pernah dia mengambilnya. Tidak benar itu, cucu saya baik sekali,” ujarnya sambil menangis.

Hal yang sama juga diakui Ahda Yanuar, ayah kandung korban, apa yang disebarkan lewat video YouTube tersebut merupakan fitnah dan diduga untuk mengaburkan pokok masalah penyebab putrinya sampai nekat minum racun, bunuh diri lalu meninggal dunia setelah 10 hari dirawat di RSUD Kota Padangsidimpuan.

“Itu fitnah, saya akan cari siapa orangnya itu. Anak saya sudah meninggal ditambah lagi dengan berita yang memburukkannya, akan saya laporkan orang yang menyebar fitnah itu,” ujarnya geram.

Sementara itu, Ketua PC PMII Psp-Tapsel Dedi Suhendra Hutabarat mengaku akan terus melakukan aksi untuk memberikan dukungan kepada pihak keluarga korban demi terungkapnya kasus tersebut.

“Rencana, kami akan kembali turun ke jalan dan melakukan aksi serupa untuk memberikan dukungan kepada almarhumah Amelia dan keluarga demi rasa keadilan dan baiknya pendidikan di Kota tercinta ini. Save Amelia Nasution,” pungkasnya. (yza)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selain Kekerasan Verbal, SMKN 3 Padangsidimpuan Diduga Marak Pungli


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler