Orang Tua, Begini Cara Mendeteksi Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak, Jangan Disepelekan!

Jumat, 23 Juli 2021 – 09:30 WIB
Ilustrasi anak. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Melakukan deteksi atau screening sejak dini Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada anak sangat penting.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K) mengatakan deterksi dini meningkatkan harapan proses penyembuhan semakin besar.

BACA JUGA: 7 Khasiat Rutin Minum Air Kelapa Rebus, Penyakit Kronis Ini Langsung Tidak Berkutik

"Apabila pada pemeriksaan fisik oleh dokter terdapat kecurigaan kelainan jantung, maka beberapa pemeriksaan tambahan harus dilakukan, antara lain ekokardiografi," kata dr. Radityo, dalam pernyataan pers, dikutip Jumat (23/7).

PJB atau Congenital Heart Disease (CHD) adalah penyakit jantung yang telah ada sejak lahir akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna pada fase awal perkembangan janin di dalam kandungan.

BACA JUGA: Jangan Ragu Konsumsi Jantung Pisang, Ini Lho 6 Manfaat Sehatnya yang Luar Biasa

PJB mengakibatkan gangguan aliran darah di dalam ruang jantung sehingga darah yang dipompa tidak mencukupi kebutuhan tubuh, sehingga tanpa kontrol kehamilan yang baik seringkali PJB tidak terdiagnosa sebelum bayi dilahirkan.

Pada saat orang tua mengetahui bahwa mereka memiliki bayi, proses perkembangan jantung telah selesai.

BACA JUGA: Vaksin Pfizer Picu Radang Jantung, Amerika Ogah Setop Vaksinasi

Dokter Radityo Prakoso mengatakan penting bagi orang tua untuk melakukan screening pranikah, konsultasi dokter jantung pada masa kehamilan dan screening pada bayi baru lahir.

"Setiap jenis PJB memiliki penanganan yang berbeda satu sama lain, bergantung pada klasifikasi (sianotik atau non sianotik), kelainan struktur, dan keparahan defek jantung," kata dia.

Lebih lanjut, dampak kematian dan morbiditas yang mengganggu maka perlu memahami lebih jauh mengenai tanda-tanda penyakit ini.

Oleh karena itu, dapat melakukan deteksi dini terhadap penyakit jantung bawaan pada anak-anak.

Penanganan PJB dapat dilakukan dengan obat-obatan, tindakan bedah maupun non bedah. Saat ini, metode pilihan utama non bedah untuk menangani penyakit jantung bawaan tertentu adalah prosedur intervensi menggunakan kateter.

Namun, tidak semua dapat diatasi dengan intervensi non bedah. Jenis yang kompleks tetap memerlukan pembedahan.

Dr. Radityo mengatakan, saat ini PJB dapat ditangani tanpa pembedahan. Intervensi kateter Zero Fluoroscopy (tanpa radiasi) merupakan teknik mutakhir penanganan PJB tanpa radiasi dan pembedahan.

Diketahui, radiasi dapat menimbulkan efek jangka panjang baik untuk pasien maupun dokter dan tim laboratorium kateterisasi.

"Prosedur ini menggunakan bantuan imaging murni dari ekokardiografi, tanpa menggunakan sinar radiasi," katanya.

Keuntungan Zero Fluoroscopy adalah di mana intervensi dilakukan tanpa radiasi dan keuntungan intervensi non bedah adalah hari perawatan singkat, penggunaan anestesi dan obat-obatan lebih sedikit, bekas luka sayatan sangat kecil, serta biaya lebih efektif. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidur Miring ke Kiri, Benarkah Berbahaya untuk Kesehatan Jantung?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler