Vaksin Pfizer Picu Radang Jantung, Amerika Ogah Setop Vaksinasi

Jumat, 25 Juni 2021 – 12:34 WIB
Vaksin COVID-19 bikinan Pfizer. Foto: Reuters

jpnn.com, WASHINGTON DC - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat bakal memasukkan radang jantung ke dalam daftar efek samping vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Langkah itu menyusul ditemukannya sejumlah kasus pada remaja dan orang dewasa muda.

BACA JUGA: Soal Kontroversi Vaksin Nusantara, Menkes Budi: Mending Saya Lobi Pfizer

Panel Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat, yang bertemu untuk membahas laporan kasus kondisi jantung pascavaksinasi, menemukan bahwa peradangan jantung pada remaja dan dewasa muda kemungkinan berkaitan dengan kedua vaksin tersebut. Namun, kata panel, manfaat kedua vaksin jelas lebih besar ketimbang risikonya.

Saham Moderna ditutup anjlok 4,2 persen, sementara Pfizer turun 1,4 persen.

BACA JUGA: Amerika Serikat Memberikan Izin Vaksin Pfizer untuk Anak Usia 12 sampai 15 Tahun

Pfizer, yang vaksinnya diizinkan untuk digunakan pada warga Amerika berusia 12 tahun, melalui pernyataan mengatakan bahwa pihaknya mengetahui laporan soal miokarditis dan perikarditis usai vaksinasi mRNA. Menurut perusahaan farmasi itu, laporan soal risiko dan manfaat vaksin Pfizer-BioNTech "masih positif".

Moderna juga mengaku mengetahui laporan kasus peradangan jantung pascapemberian vaksin mRNA dan kini sedang berkoordinasi dengan regulator.

Regulator kesehatan di sejumlah negara telah menyelidiki apakah vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna yang menggunakan teknologi mRNA baru menimbulkan risiko dan, jika iya, seberapa parah risiko tersebut.

BACA JUGA: Didatangi PM Suga, Pfizer Langsung Kabulkan Permintaan Jepang soal Vaksin

CDC mengatakan bahwa pasien dengan peradangan jantung pascavaksinasi pada umumnya sembuh dari gejala dan pulih.

Departemen Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS, bersama kelompok dokter terkemuka AS dan pejabat kesehatan masyarakat, merilis pernyataan yang menggarisbawahi bahwa kedua vaksin tersebut aman serta ampuh. Mereka juga menyatakan efek samping terhadap jantung "sangat langka" terjadi.

"Kami sangat mengimbau semua orang berusia 12 tahun ke atas yang memenuhi syarat penerima vaksin di bawah Izin Penggunaan Darurat agar divaksin," katanya.

Para dokter dan rumah sakit diperingatkan oleh CDC untuk mengawasi gejala miokarditis atau perikarditis, dan peringatan FDA akan lebih meningkatkan kesadaran.

Kekhawatiran akan varian COVID-19 Delta sangat menular yang terjadi di AS, dan dampaknya terhadap kaum muda, menambah urgensi untuk meningkatkan vaksinasi --bahkan saat upaya vaksinasi di wilayah itu sangat melamban.

Jumlah warga Amerika yang telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 turun sekitar 85 persen sejak puncaknya pada pertengahan April. Angka itu sepertinya tidak akan memenuhi target Presiden Joe Biden --agar AS hingga 4 Juli sudah memvaksinasi setidaknya satu dosis pada 70 persen jumlah orang dewasa. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler