Orang Tua dan Siswa di Aceh Antusias PTM Terbatas

Senin, 19 Juli 2021 – 15:40 WIB
Orang tua dan siswa antusias dengan kebijakan PTM terbatas di sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, LHOKSEUMAWE - Program pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mendapatkan sambutan positif para orang tua dan siswa di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

Kepala TK Islam Punteuet Swasta Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe Fadhilah mengungkapkan, sejak tahun ajaran baru dimulai 12 Juli 2021, para orang tua sangat antusias mendorong anaknya sekolah tatap muka.

BACA JUGA: Mendikbudristek: PTM Terbatas Bukan Sekolah Seperti Biasa

Tidak ada ketakutan dari orang tua dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum melandai.

Fadhilah menyebutkan, dari 58 siswanya, sebanyak 50 anak sudah melakukan PTM.

BACA JUGA: Resepsi Pernikahan Ini Didatangi TNI-Polri, Lihat yang Terjadi, Hmmm

"Orang tua percaya kalau anak-anaknya aman di sekolah,' kata Fadhilah kepada JPNN.com, Senin (19/7).

Dia mengungkap keputusan sekolah memberlakukan PTM karena daerahnya masuk zona hijau. Apalagi ada desakan orang tua yang menginginkan anaknya sekolah tatap muka.

BACA JUGA: Pendaftaran Diperpanjang, Ini Info Terkini BKN soal Jadwal SKD CPNS dan Kompetensi PPPK

"Namanya anak-anak TK lebih sulit diajari tanpa tatap muka, makanya orang tua inginkan ada PTM," ucapnya.

Untuk menjaga PTM berjalan aman, lanjut Fadhilah, sekolah menerapkan protokol kesehatan ketat.

Siswa harus menggunakan masker, rajin mencuci tangan, duduk berjarak, dan tidak berkerumun.

Selain itu, anak-anak harus diantar orang tua/wali cukup di depan gerbang. Tidak boleh menunggu sampai kelas selesai.

"Jadi, anak-anak masuk jam 08.00 pagi sampai jam 10.00. Belajarnya hanya dua jam per hari," terangnya.

Masa sebelum pandemi Covid-19, kata Fadhilah, proses belajar mengajar berlangsung selama 2,5 jam. Saat pandemi dikurangi menjadi 2 jam.lhoks

Walaupun demikian, waktu 2 jam itu sudah cukup baik bagi anak-anak karena mereka bisa interaksi dengan teman sebaya dan gurunya.

"Alhamdulillah meski pandemi, jumlah murid kami hanya berkurang sedikit, sekitar sepuluh orang. Ini menunjukkan orang tua masih sangat antusias menyekolahkan anak-anaknya," ujar Fadhilah. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler