jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidkan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan webinar Kelas Orang Tua Berbagi.
Kali ini tema yang diambil adalah keterlibatan anak dalam kegiatan bermakna di rumah saat belajar dari rumah (BDR).
BACA JUGA: Penjelasan Kemendikbud soal POP dan 3 Skema Pendanaannya
Direktur PAUD Muhammad Hasbi mengatakan, sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, proses kegiatan pembelajaran dilakukan dari rumah. Para peserta didik yang biasanya belajar di sekolah, sejak Maret harus belajar dari rumah.
"Pandemi COVID-19 ikut memengaruhi sektor pendidikan. Seperti kita tahu di seluruh dunia ada kurang lebih 1,2 miliar peserta didik yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan BDR. Sedangkan di Indonesia kurang lebih 68 juta peserta didik semua jenjang melaksanakan BDR. Dan, khusus jenjang PAUD sendiri ada kurang lebih 6,8 juta anak yang tidak bisa ke sekolah," tutur Hasbi saat memberikan pengantar pada webinar Kelas Orang Tua Berbagi yang juga disiarkan live di channel YouTube Kemendikbud RI, Sabtu (25/7).
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Nadiem Makarim soal Program Organisasi Penggerak
Dia menambahkan, menjadi tantangan bagi guru PAUD dan orang tua ketika anak-anak harus BDR. Mengapa? Karena tentu banyak orang tua peserta didik yang belum memiliki kompetensi atau kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran selama BDR berlangsung. Ini tentu saja menimbulkan kesulitan tersendiri bagi orang tua.
"Melihat kondisi itulah Ditjen PAUD dan Dikdasmen berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan kelas orang tua. Harapan kami kelas orang tua ini mampu memberikan pemahaman dan kompetensi kepada orang tua terkait berbagai hal yang dibutuhkan orang tua untuk menjadi pendidik di rumah," terangnya.
BACA JUGA: HAN 2020, Mendikbud Nadiem Minta Anak-anak Kuat dan Tetap Semangat
Diharapkan dari Kelas Orang Tua Berbagi ini, para orang tua punya kompetensi pedagogik yang setara dengan guru-guru.
Ini penting karena agar meski anak ada di rumah tetapi proses pendidikan tetap bisa berlangsung secara berkesinambungan.
"Di sinilah pentingnya kami membekali orang tua agar memiliki kemampuan untuk proses pendidikan di rumah dan satuan pendidikan dapat berlangsung dengan baik," tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Dini Turipanam Alamanda, orang tua murid di TK Prima Insani Garut, Jawa Barat menceritakan bagaimana dia mendampingi anaknya selama BDR.
Sebagai seorang dosen yang tengah work from home (WFH), Dini mengaku baru mengetahui profil anaknya. Selama ini dia tidak memerhatikan detial bagaimana karakter anaknya.
"Alhamdulillah selama masa pandemi COVID-19, saya jadi bisa tahu profil anak saya seperti apa. Anak saya itu mudah bosan belajar. Dia lebih senang dengan kegiatan yang sifatnya kreatif seperti menggambar, mewarnai, mendaur ulang, dan lainnya," tuturnya.
Itu sebabnya, Dini menata rumahnya seperti sekolah agar anaknya tertarik belajar. Berbagai kegiatan pun dibuat setiap hari seperti berkebun, berdagang, memasak, mendaur ulang, dan lainnya.
"Setiap hari selalu berubah-ubah aktivitas anak saya sehingga dia lebih enjoy belajar sambil bermain. Dari kegiatan ini anak saya malah jadi bisa baca, menulis, dan berhitung dengan sendirinya," tandasnya. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad