Orangtua Cemas, Oknum Guru Ini Suka Grepe-Grepe Muridnya

Jumat, 21 Oktober 2016 – 03:45 WIB
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - SUNGAI LILIN – UPT Dikbud Kecamatan Sungai Lilin, Muba terpaksa membebastugaskan S, oknum guru sebuah SD negeri di Kecamatan Sungai Lilin, Muba. 

Pasalnya, sang guru yang berstatus honorer itu tersangkut dugaan pelecehan seksual terhadap lima muridnya.

BACA JUGA: Sadis, Begal Bacok Pemotor di Bintaro

Kasus pencabulan itu terungkap setelah para orang tua dan wali murid mendapatkan pengakuan dari anak-anak mereka yang duduk di kelas 5. Orang tua dan kerabat para korban yang emosi sempat mendatangi sekolah untuk menuntut tanggung jawab S.

Mereka minta S diberhentikan. Bahkan, rencananya kasus itu akan dilaporkan ke pihak berwajib. Salah satu orang tua korban menuturkan, mereka sudah membawa anaknya ke dokter untuk periksa.

BACA JUGA: Siswi SMP Ini Diikat Digarap Bergiliran seperti di Film Dewasa

“Kata dokter tidak ada masalah. Anak kami sudah mulai mau sekolah, tapi kami yang belum mengizinkan,” jelas orang tua korban  seperti diberitakan Sumatera Ekspress (Jawa Pos Group) hari ini.

Alasannya, mereka khawatir kejadian serupa sebelum oknum guru itu benar-benar keluar atau diberhentikan dari sekolah itu.

BACA JUGA: Penembakan Ibu Muda Itu Diduga Terkait Narkoba

Dia sudah mendatangi sekolah dan melaporkan apa yang terjadi. Meski oknum guru itu sudah dibebastugaskan, pihaknya akan tetap melanjutkan kasus itu ke ranah hukum. “Kami tidak rela anak kami diperlakukan seperti itu,” cetus dia.

Kepala UPT Dikbud Kecamatan Sungai Lilin, Jaka Sartapa mengatakan, secara internal sudah menyelesaikan persoalan tersebut. Pihaknya sudah membebastugaskan S sebagai staf pengajar di sekolah itu. "Ini supaya anak-anak mau sekolah lagi, mereka masih trauma kalau masih ada guru tersebut di sekolah," tandasnya. 

Pihak sekolah bersama komite sekolah kata sudah mendengar keterangan dari para korban. "Ada yang mengaku diremas dadanya, diciumi, ada juga yang dipaksa memegang (maaf) kemaluan gurunya. Jumlah yang jadi korban lima murid," tutur Jaka. 

Pihak sekolah juga sudah memintai keterangan S. Namun, yang bersangkutan tidak mengaku. “Guru itu bilang bukan dia. Tapi mungkin orang yang menyerupai dia. Jawabannya agak melantur,” bebernya.

Ketua Komisi Perlindungan Anak dan Ibu (KPAI) Kabupaten Muba, Wahidin Sudiro Husodo mengaku belum mendapat laporan peristiwa tersebut. Namun, dari keterangan relawan di wilayah Kecamatan Sungai Lilin, memang ada kasus oknum guru diduga terlibat pencabulan. "Kita sudah menyuruh relawan untuk mencari data yang valid, kalau memang ada maka akan  ditindaklanjuti," tegasnya.

Kapolsek Sungai Lilin AKP Ardeva Lumy SIk mengatakan, hingga kemarin pihaknya belum mendapat laporan dari para korban dan keluarganya atas kejadian tersebut. "Kalau memang melapor akan kami proses dan tindak lanjuti," pungkasnya. (kur/ce2/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer Itu Langsung Dipecat, Rasain!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler