"Bahkan salah satunya masih tersangkut di atas pohon, kami menduga orangutan ini mati ditembak," kata Juru Kampaye Habitan Hardi Baktiantoro di Jakarta, Selasa (6/12).
Menurut Hardi, akibat pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit oleh anak perusahaan Wilmar Group, setidaknya 75 orangutan terpaksa dievakuasi sebagai dampak dari pembabatan hutan tersebut.
"Jumlah itu tidak termasuk orangutan yang tewas atau tewas dalam perjalanan menuju pusat Reintroduksi Nyarumenteng yang dikelola BOS Foundation di Palangkaraya," ujar Hardi.
Menurut Hardi, COP telah melaporkan hasil temuan terngkorak orangutan di kawasan konsesi perkebunan sawit milik anak perusahaan Wilmar Group kepada Kementerian Kehutanan"Sudah dilaporkan tanggal 6 September 2011
BACA JUGA: Tak Berubah Setelah Terpilih Pimpin KPK
Namun sampai saat belum ada ditindaklanjuti oleh Kementerian (Kehutanan) tersebut," tandasnya.Diketahui, anak perusahan Wilmar Group yang membuka lahan perkebunan sawit yakni, PT Mustika Sembuluh, PT Kerry Sawit Indonesia dan PT Sarana Titian Permata
BACA JUGA: Busyro Dilengserkan Karena Antiparpol
BACA JUGA: Menhub Janji Jadwal KRL Seminggu Lagi Normal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bambang Tak Takut Periksa Boediono
Redaktur : Tim Redaksi