jpnn.com, JOMBANG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan orasi ilmiah bertema pertanian maju, mandiri, dan modern, saat menghadiri acara wisuda mahasiswa Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (Unhawa) Jombang, Jawa Timur.
Syahrul mengatakan mahasiwa merupakan pilar utama dalam membawa pertanian Indonesia yang makin modern. Menurut dia, peranan mahasiswa khususnya para sarjana Unhawa sangat penting dalam proses pembangunan pertanian yang sedang berjalan.
BACA JUGA: Mentan SYL Beber Strategi Pembangunan, DPR Apresiasi Kinerja Pertanian
Mantan gubernur Sulawesi Selatan yang menjabat dua periode ini menjelaskan bahwa pertanian sekarang tidak sama dengan dulu.
“Pertanian sekarang itu tidak peduli apa titelmu dan apa jurusanmu. Kamu mau teknik, mau hukum atau apa pun itu bisa bertani. Memang ada gagal-gagalnya, ada jatuh bangunnya, dan ada kecewanya, tetapi bagi seorang sarjana itu semua tidak berlaku," ujar Mentan SYL, Sabtu (27/3).
BACA JUGA: Mentan SYL Motivasi Mahasiswa Polbangtan Medan sebagai Motor Pertanian Modern
Menurut Mentan SYL, semua sarjana yang berhasil menyelesaikan studinya di kampus pasti membutuhkan pertanian. Seorang sarjana dalam melanjutkan kariernya juga pasti membutuhkan makanan.
"Semua sarjana membutuhkan pertanian dan pertanian itu ada di depan mata. Karena itu, ayo kita sama-sama memanfaatkan karunia Allah yang sangat melimpah ini untuk kepentingan bangsa dan negara," katanya.
BACA JUGA: Tani On Stage Bahas Mekanisasi, Pertanian Indonesia Makin Maju dan Modern
Mentan secara khusus meminta mahasiswa Unhawa mampu menunjukkan karakter sarjananya dengan memberi contoh dan suri teladan yang baik.
"Tunjukkan pada keluargamu kalau kamu bukan yang kemarin, tunjukkan pada keluargamu kalau kamu adalah andalan. Makanya, perilakumu juga senantiasa harus baik dan menjadi teladan," ungkap Syahrul Yasin Limpo.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini menargetkan pertumbuhan 2,5 juta generasi muda yang memiliki kemampuan di bidang pertanian. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy