Orasi Ilmiah Hasto di Padang Diapresiasi Gubernur Mahyeldi

Minggu, 03 Juli 2022 – 14:26 WIB
Doktor Ilmu Pertahanan dan Geopolitik Hasto Kristiyanto memberikan orasi ilmiah di Universitas Negeri Padang (UNP) dalam rangka acara wisuda ke-127, Minggu (3/7). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, PADANG - Doktor Ilmu Pertahanan dan Geopolitik Hasto Kristiyanto memberikan orasi ilmiah di Universitas Negeri Padang (UNP) dalam rangka acara wisuda ke-127, Minggu (3/7). Orasi yang disampaikan Hasto di Kota Padang itu pun mendapat apresiasi dari Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.

Mahyeldi, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, dan Ketua DPD PDIP Sumatera Barat Alex Indra Lukman hadir dalam acara itu.

BACA JUGA: Megawati Ingatkan Kader PDIP di Sumbar Tak Sendiri, Kekuatan akan Dikerahkan untuk 2024

Hasto menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul “Eksistensi Pemikiran Geopolitik Soekarno untuk Ketahanan Nasional”.

Gubernur Mahyeldi mengapresiasi kehadiran Hasto di acara wisuda, di mana salah satunya ialah putrinya sendiri. Dia menganggap kehadiran Hasto sebagai sebuah spirit.

BACA JUGA: PDIP: Tjahjo Kumolo Sosok Legendaris yang Setia Mendampingi Bu Mega

“Semoga dengan orasi ini akan mengembangkan pola pikir, kreativitas, inovasi, rasional, dan objektif khususnya bagi kita yang hadir di sini,” tambah Mahyeldi.

Mahyeldi juga menekankan kuatnya hubungan batin Bung Karno dengan Sumbar. Misalnya, orang di sekeliling Soekarno berasal dari Minang, dari Hatta, Yamin, Sjahrir, hingga Hamka.

BACA JUGA: Bu Mega Berduka atas Kepergian Tjahjo, Kantor PDIP akan Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Sementara Rektor UNP Prof. Ganefri mengatakan generasi muda saat ini membutuhkan adaptasi dan transformasi seiring dengan perkembangan global, tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur bangsa.

Ganefri melanjutkan para wisudawan harus meningkatkan kewaspadaan dan ketahanan nasional. Sesuai dengan pandangan Bung Karno, Ganefri menjelaskan bangsa haruslah dipupuk dari tiga hal. Yaitu ketahanan politik, ekonomi, dan militer. Ketiga hal tersebut hendaklah diinternalisasi secara mendalam, terutama pada proses pendidikan, baik pada jenjang dasar hingga tinggi.

Ganefri juga menekankan penyelarasan nilai-nilai Pancasila pada pendidikan akan mampu memberikan unsur penting ketahanan nasional, melalui warisan budaya dan kearifan lokal. Nilai moral nusantara yang luhur, akan menjadi jiwa bangsa dan pada akhirnya akan membentuk karakter, persatuan, dan kesatuan.

“Tidak hanya hari ini, tetapi juga pada masa generasi muda mencicipi masa keemasannya. Penanaman budaya dan nilai-nilai Pancasila tersebut, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran bangsa dan ketahanan nasional, sehingga mampu menjadi benteng pertahanan terhadap berbagai kemerosotan moral dan nilai yang menerpa bangsa kita,” tegas Ganefri.

Sementara itu, Hasto Kristiyanto memaparkan teori geopolitik Soekarno dan temuannya berdasarkan hasil disertasinya di Universitas Pertahanan. Dia menekankan pemimpin nasional harus memiliki pemahaman terhadap geopolitik Indonesia, khususnya memiliki cara pandang ke luar.

Hasto memaparkan bagaimana hal itu sudah pernah dibuktikan Proklamator dan Presiden Pertama Soekarno. Saat itu, atas perjuangan Indonesia, bangsa-bangsa Asia-Afrika seperti Maroko, Tunisia, Sudan, Aljazair, merdeka karena campur tangan negara ini.

“Bahkan ketika Pakistan berjuang melawan Inggris, Indonesia mengirimkan angkatan perangnya. Atas upayanya tersebut, pada 1965, Bung Karno mendapat gelar sebagai pendekar dan pahlawan kemerdekaan bangsa Islam melalui Konferensi Islam Asia Afrika,” urai Hasto.

Menurut Sekjen PDIP itu, spirit kepemimpinan Indonesia sebagai bangsa besar di tengah dunia ditunjukkan oleh Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.

“Ketika mengutuk aksi sepihak Amerika Serikat terhadap Irak dan menegaskan bahwa agar persoalan terorisme karena ketidakadilan masalah Palestina,” kata Hasto.

Kepemimpinan Indonesia di tengah dunia di masa Presiden Jokowi juga tampak dalam doktrin Indonesia Poros Maritim Dunia. “Yang menempatkan wilayah kelautan sebagai halaman depan dan merubah paradigma pembangunan menjadi Indonesiasentris,” imbuh Hasto. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wayan Sudirta PDIP Dukung Pengaturan Ganja untuk Kepentingan Pengobatan


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler