Organda Minta Pemudik Bermotor Dibatasi

Paling Rawan Kecelakaan

Jumat, 19 September 2008 – 11:39 WIB
JAKARTA - Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan perusahaan asuransi PT Jasa Raharja meminta pemerintah mengendalikan pemudik bersepeda motor yang tahun ini diprediksi naik 18-20 persenPeningkatan pemudik bersepeda motor merupakan penyebab kecelakaan lalu lintas nomor satu di jalan raya

BACA JUGA: Agus Condro Disambut Bak Pahlawan



”Di jalur mudik, sebagian besar kecelakaan disebabkan pemudik bersepeda motor mengambil jalur kanan sehingga tabrakan head to head dengan bus
Kalau tidak, pemudik bermotor yang kelelahan menabrak bus dari belakang sehingga cedera,” ujar Ketua DPP Organda Murphy Hutagalung di kantornya Kamis (18/9).

Murphy meyakini, pemudik bermotor tahun ini melebihi 2,7 juta jiwa atau lebih tinggi dari prediksi pemerintah 2,5 juta jiwa

BACA JUGA: KPK Sita Berkas Liga Inggris

Penyebabnya, kenaikan harga BBM membuat tarif bus dan kereta api meningkat sehingga tidak terjangkau kalangan menengah bawah
Di sisi lain, pertumbuhan kredit konsumsi yang terus digenjot memungkinkan jumlah sepeda motor meningkat tajam.

Murphy tak menampik peningkatan pemudik bermotor menurunkan jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi

BACA JUGA: Sultan HB X Disarankan Tak Temui Fadel

Namun, peningkatan kecelakaan yang melibatkan sepeda motor juga merugikan pengusaha angkutan umumSatu kecelakaan melibatkan sepeda motor menyebabkan tiga kerugian.

Pertama, pengusaha harus mengganti motorKedua, pengusaha harus mengurus santunan bila pengemudi motor meninggal atau lukaKetiga, pengusaha harus mengurus kasus pidana sopir dengan polisi’’Keempat, pengusaha harus menanggung rugi karena mobil yang disita aparat biasanya kembali tidak lengkap,” katanya lantas tersenyum

Kepala Humas Jasa Marga Nasih Hakam menambahkan, realisasi nilai santunan yang telah dibayarkan kepada korban kecelakaan angkutan umum dan kecelakaan lalu lintas hingga Juli mencapai Rp 491,57 miliar”Sekitar 70 persen dari total santunan itu untuk korban yang melibatkan sepeda motor,” katanya.

Data Departemen Perhubungan menyebutkan, setiap tahun korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di jalan sekitar 30 ribu orangSebagian besar dari angka itu melibatkan atau disebabkan sepeda motor”Pemerintah bisa membatasi usia sepeda motor di jalan, pengetatan pemberian SIM C, pembuatan jalur-jalur khusus sepeda motor, maupun pembatasan sepeda motor untuk kelompok usia tertentu,” katanyaTahun lalu, jumlah pemudik bermotor mencapai 2,1 juta jiwa dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 320 korban

Polisi Siap Kawal

Persiapan pengamanan arus mudik dan balik dalam operasi yang bersandi Operasi Ketupat terus dimatangkanKomisi V DPR mendatangi Mabes Polri kemarin (18/9) untuk melihat persiapan korps baju cokelat ituKomisi yang membidangi perhubungan dan telekomunikasi itu diterima Kapolri Jenderal Pol Sutanto.

’’Tadi digelar telekonferensi dengan para Kapolda yang wilayahnya di Pantai Utara Jawa dan yang wilayahnya bakal dipadati pemudik,’’ kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol RAbubakar NataprawiraDalam kunjungan kerja tersebut, komisi yang anggotanya terseret kasus pengadaan kapal patroli Dirjen Perhubungan Laut Dephub itu bertanya tentang jumlah personel dan lokasi pos komando taktis.

’’Kami jelaskan semua, termasuk kesiapan kami mengamankan wilayah permukiman, tempat keramaian, dan tempat ibadah,’’ tambah jenderal bintang dua ituPolisi juga menjelaskan, pihaknya bakal mengawal pengendara sepeda motor yang hendak mudik’’Pengawalan dilakukan secara estafetTapi, harus taati peraturan lalu lintas,’’ imbuhnya.

Operasi Ketupat digelar H-7 hingga H+7 LebaranOperasi melibatkan dua pertiga kekuatan polisi atau sekitar 118 ribu personelSekitar 34 ribu untuk polda di jalur Pantura dan SumateraSaat ini, polisi sudah memasuki masa praoperasi dengan pola pencegahan, penjagaan, dan penegakan hukum.
(noe/naz/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saling Sikut Sikat di PPP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler