KPK Sita Berkas Liga Inggris

Iqbal Sekamar dengan Suami Hetty Koes Endang

Jumat, 19 September 2008 – 11:06 WIB
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergerak cepat mengumpulkan barang bukti terkait dengan dugaan suap kepada anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mohammad IqbalKamis (18/9), tim penyidik serentak menggeledah lima lokasi berbeda

BACA JUGA: Sultan HB X Disarankan Tak Temui Fadel



Rinciannya, Kantor KPPU di Jalan Juanda, Jakarta Pusat; PT Direct Vision (DV) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan; PT First Media Tbk (KBLV) di kawasan Lippo Karawaci, Tangerang; rumah Iqbal di kawasan Pamulang, Tangerang; serta rumah mantan Presdir PT First Media Billy Sindoro di kawasan Lippo Karawaci.

Dari gedung KPPU, tim penyidik mengumpulkan berkas putusan kasus hak siar Liga Inggris pada 29 Agustus lalu yang menyatakan PT DV tidak bersalah
Tampaknya, KPK berupaya menelusuri hubungan pemberian uang Rp 500 juta dari Billy ke Iqbal sebagai ’’balas jasa’’ putusan tersebut

BACA JUGA: Saling Sikut Sikat di PPP

PT DV merupakan hasil kerja sama antara PT First Media dengan Astro All Asia Network (AAAN) sebagai pemegang hak siar Liga Inggris.

Pukul 10.55, sembilan penyidik KPK berada di kantor KPPU yang bersebelahan dengan kantor lama KPK –sebelum pindah ke Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan
Mereka berangkat dari KPPU menggunakan empat Toyota Kijang dan Avanza

BACA JUGA: KPK Tak Pedulikan Celoteh Iqbal

Kedatangan para penyidik KPK itu langsung disambut Ketua KPPU Syamsul MaarifDi dalam kantor disebutkan terdapat delapan di antara 13 anggota komisioner KPPU

Selama penggeledahan, staf KPK bagian dokumentasi terlihat merekam menggunakan handycamDua anggota Brimob Polda Metro Jaya tampak mengamankan jalannya penggeledahanTim penyidik menggeledah hingga malamSekitar pukul 19.00, mereka tak kunjung meninggalkan gedung KPPU.  Menurut informasi, selain ruang kerja Iqbal, KPK menggeledah dua ruang anggota majelis KPPU yang ikut memutus sengketa monopoli hak siar Liga InggrisYakni, ruang Anna Maria Tri Anggraeni dan Benny Pasaribu’’Mereka menyita sejumlah dokumen dari Pak Iqbal,’’ jelas Muklas A.S., kuasa hukum Iqbal, di lokasi penggeledahan kemarin.

KPK memang berkepentingan memperluas penyelidikanSebelumnya, Ketua KPK Antasari Azhar menegaskan bahwa siapa pun yang terkait dengan dugaan korupsi itu bakal diusutNamun, tersangka yang ditetapkan memang baru sebatas Iqbal dan BillyDi Kantor Lippo E-Net di kompleks ruko Cyber Park, Jalan Boulevard Gajah Mada no 2061-2063, Lippo Karawaci, KPK menggeledah ruang kerja Billy dan ruang direksiTim KPK beranggota 15 penyidik datang sekitar pukul 11.00 dengan menggunakan Kijang LGX B 2037 BQ, Kijang B 2418 LQ, Mitsubishi Kuda B 8715 BQ, dan Toyota Avanza

Dalam penggeledahan, KPK terpaksa meminta bantuan tukang kayu untuk membongkar paksa pintu ruang penyimpanan data yang dalam keadaan terkunciSelain menyita dokumen, KPK membawa dua staf Billy, Sugeng dan AgusKeduanya diduga mengetahui detail hubungan Billy dengan Iqbal’’Mereka dimintai keterangan sebagai saksi,’’ ujar petugas KPK

Media Relation Lippo E-Net FX WIbowo mengatakan, Billy adalah advisor di Lippo E-Net –yang merupakan salah satu anak perusahaan Grup Lippo membidangi investasi.Tim KPK juga mendatangi rumah Iqbal di kawasan Jalan Kubis III, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, TangerangLima anggota KPK itu terpaksa membatalkan penggeledahan rumah itu karena hanya dihuni sang pembantuIstri Iqbal dan kerabat yang lain sedang berada di BandungMereka sempat terlihat melompati pagar setinggi 1,5 meter untuk mencari pintu masuk ke rumah’’Saya sudah mengucap salam sambil berteriak, tetapi tidak ada yang menyahutKami akan menunda penggeledahan,’’ kata petugas KPK

Dari informasi para tetangga Iqbal, rumah seluas 500 meter persegi itu akan dijual Rp 3 miliar sebelum keluarga pindah ke BandungTim penyidik KPK juga menggeledah Kantor Pusat PT DV di Citra Graha Building, Jakarta Selatan, kemarinNamun, saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Vice President Corporate Affair PT DV Halim Mahfudz enggan menjawabDia mengaku bahwa siaran Liga Inggris tidak mengudara lagi di PT DV’’Liga Inggris musim 2008-2009 tidak akan disiarkan lagi oleh Direct Vision,’’ tegasnya.

Wakil Ketua KPK MJasin hanya menyebut tiga lokasi penggeledahan’’Di KPPU, rumah MI (Mohammad Iqbal) dan rumah BS (Billy),’’ ujarnyaSelain penggeledahan, apakah KPK juga menyimpan rekaman pembicaraan kedua tersangka tersebut? ’’Yang pasti, semua bahan keterangan dan informasi lain disimpan,’’ katanya

Menurut kuasa hukum Iqbal lainnya, Imron Halimy, tim KPK menyita tiga kardus berisi berkas kasus Liga Premiere Inggris dari lantai II kantor KPPUDokumen itu meliputi risalah (berita acara) pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan lanjutan, penentuan majelis hakim, dan rapat anggotaTim KPK juga menyita berkas putusan’’Semua dokumen itu disita dari ruang investigasi dan beberapa ruangan lain,’’ kata ImronNamun, kata Imron, petugas KPK tidak menyita catatan laporan keuangan atau biaya pemeriksaan perkara.

Ketua KPPU Syamsul Maarif mengungkapkan, KPK telah menyerahkan surat penggeledahan sebelum memulai tugasnya’’Mengenai apa saja yang diambil, tentu dokumen yang berkaitanItu kan urusan penyidikTapi, KPPU berkomitmen membantu memberikan semua dokumen yang diperlukan,’’ ungkapnyaDia juga tidak berkeberatan bila KPK menyita berkas tentang putusan kasus hak siar Liga Inggris

Dalam sidang putusan kasus Astro, KPPU membentuk majelis yang terdiri atas tiga anggotaYaitu, Anna Maria Tri Anggraeni sebagai ketua serta Iqbal dan Benny Pasaribu sebagai anggotaSyamsul membantah adanya keterlibatan anggota majelis yang lain’’Anggota majelis yang lain tidak tahu (pertemuan dengan Billy Sindoro)Dan mereka memang tidak tahu karena majelis otomatis bubar setelah putusan dibacakan,’’ ungkapnya.

Setelah Ketua Majelis Anna, giliran anggota majelis Benny Pasaribu juga mengaku tidak tahu-menahuBenny mengaku baru mendalami kasus itu sebulan sebelum dibacakanDia diminta memberikan pertimbangan mengenai hasil pemeriksaan lanjutan yang membebaskan PT DV dan memerintahkan Liga Inggris tetap disiarkan perusahaan tersebut

’’Saya juga mempelajari tanggapan dari para terlaporDan memang tidak ada yang salah dalam putusan itu,’’ kata mantan anggota DPR yang menjadi kawan Iqbal semasa aktif di koperasi tersebut

Sebulan sebelum diputus, Benny mengaku sudah tahu lisensi siaran Liga Inggris di PT DV tidak diperpanjangBahkan, Aora TV secara terang-terangan menyatakan bakal mengusung acara favorit ituKPPU lantas memutus siaran Liga Inggris tetap berada di PT DV sampai ada titik terang mengenai status kepemilikan saham di perusahaan tersebut

’’Pertimbangannya, ada pelanggan yang sudah bayar iuran enam bulan hingga setahunKalau siaran itu dicabut, lantas buat apa decoder atau antenanya? Kan nggak ada gunanya lagi,’’ jelasnya

Billy Undang Iqbal ke Hotel

Hubungan Iqbal dengan Billy terjalin sejak lamaSebelum dijatuhkannya putusan kasus Liga Inggris, mereka ternyata sudah saling mengenal’’Keduanya sering beraktivitas di JakartaJadi, tidak berlebihan kalau saling mengenalApalagi, mereka berada dalam level tertentu,’’ jelas Muklas kemarin

Sebelum penangkapan itu, kata dia, Billy memang jarang mengontak’’Bahkan, beberapa hari sebelum peristiwa itu, juga tak ada kontak dari Pak Billy,’’ ungkapnya
Namun, Selasa pagi (19/9), tiba-tiba ponsel Iqbal berderingTampaknya, panggilan itu datang dari mantan bos PT First Media tersebutNamun, Muklas menolak kliennya justru disebut yang paling aktif menghubungi Billy.

Dia mengungkapkan, Billy saat itu mengajak bertemu di Hotel Aryaduta sambil berbuka puasaIqbal mengiyakan permintaan ituSetelah pertemuan dan sesaat akan masuk lift, Billy memberikan bingkisan untuk koleganya tersebut’’Pak Iqbal juga tidak tahu kalau berisi uangKalau tahu, pasti Pak Iqbal menolak,’’ tegasnya

Tiba-tiba, datang petugas KPK dan langsung menyergap mantan aktivis mahasiswa tersebutMereka memeriksa bingkisan di tangan mantan ketua KPPU ituSetelah diperiksa, ternyata tas tersebut berisi uang Rp 500 juta pecahan Rp 100 ribuMenurut Muklas, uang yang diterima Iqbal hanya Rp 500 jutaTidak ada komitmen bahwa Billy akan memberikan uang yang lain’’Tidak ada lagi uang yang lainUangnya hanya ituSekali lagi, kalau tahu isinya uang, Pak Iqbal juga pasti menolak,’’ ujarnyaSetelah ditangkap, petugas juga menyita handphone Iqbal

Setelah diperiksa seharian penuh, Iqbal dijebloskan ke tahanan Polres Jakarta Pusat’’Dia masih sangat terpukul atas penangkapan itu,’’ jelasnya
Di tahanan, Iqbal di tempatkan satu sel dengan tahanan KPK yang lainYakni, anggota Komisi IV DPR yang juga suami penyanyi Hetty Koes Endang, Yusuf Emir Faishal, yang menjadi tersangka kasus korupsi alih fungsi hutan Tanjung Api-Api.

Meruusak Kredibilitas

Tertangkapnya salah seorang anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mohammad Iqbal yang diduga menerima suap dari mantan Presdir First Media Billy Sindoro telah menurunkan kredibilitas lembaga ituPengusaha pun mulai meragukan independensi KPPU’’Bagaimana negara ini bisa berjalan kalau lembaga yang independen saja masih bisa dimainkan? Kalau begitu, apakah masih perlu ada KPPU?’’ ungkap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi kepada Jawa Pos.
 
Dia mengaku segolongan pengusaha mulai meragukan putusan KPPUBisa jadi putusan itu dibuat berdasar jumlah dana yang disetorkan pelaku usaha yang terlibatKetua Apindo Djimanto menambahkan, kredibilitas KPPU telah menurun di mata pengusahaPadahal, selama ini KPPU menjadi harapan pengusaha untuk mendorong terbentuknya good governance (iklim usaha yang baik)Pengusaha sangat memercayakan pengawasan iklim usaha yang sehat kepada KPPU
Namun, dengan adanya penangkapan itu, kalangan pengusaha mulai ragu’’Semoga mereka segera memperbaiki diriTapi, itu tentu butuh waktu,’’ katanya.

Djimanto menyatakan, setiap putusan tidak bisa dianggap mutlak benarSelama ini, kata dia, putusan-putusan KPPU sudah cukup baik, namun ada juga yang janggalPihaknya berharap, setelah kasus suap itu terungkap, KPPU tidak patah arang dan terus menjadi solusi memberantas monopoli serta persaingan usaha yang tidak sehat di Indonesia

’’Kalaupun gajinya rendah, tapi kalau sejak awal memilih menjadi anggota KPPU, godaan sebesar apa pun harus dapat ditepis,’’ tegasnya.
Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bambang Soesatyo menuturkan, KPPU sebagai lembaga pengawas semestinya mewujudkan persaingan bisnis yang sehat dan fair, bukan sebaliknya.  ’’Kadin sangat menyayangkan keterlibatan anggota KPPU Mohammad IqbalSudah muncul tanda tanya besar pada komunitas pengusaha, masih adakah alasan untuk percaya pada KPPU?’’ tuturnya.

Dia menyamakan kasus yang sedang menimpa KPPU itu seperti kasus suap yang diterima sejumlah jaksa di KejagungDalam kasus tersebut, yang muncul kemudian adalah pertanyaan publik mengenai independensi Kejagung setelah adanya jual beli perkara BLBIIqbal yang seharusnya independen tampak jelas memihak salah satu pihak karena sedang menjemput uang suap sebagai imbalannya’’Kini, KPPU harus bekerja keras memulihkan citranya kepada komunitas pengusaha agar pengusaha tidak ragu-ragu menyerahkan pertikaian bisnisnya ke KPPU,’’ katanya(wir/git/rko/yay/rud/jpnn/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisruh di PPP, SDA Menuai Kecaman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler