jpnn.com - JAKARTA—Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono saat ini, langsung direspon Organisasi Angkutan Darat (Organda)Artinya, dengan adanya penurunan harga BM ini, pihak Organda secara proaktif mengambil sikap
BACA JUGA: Turunkan BBM, Untuk Kemaslahatan
Setidaknya, pihak Organda bakal segera menyesuaikan tarif angkutan umum dengan harga baru solar dan premium.Ketua Organda DKI Jakarta Herry Rotty menjelaskan, dengan adanya penurunan harga BM saat ini, tentunya akan berimbas pada tarif angkutan umum
BACA JUGA: SBY Bantah Kampanye dengan Harga BBM
Hanya saja, pihaknya belum bisa membeberkan berapa rupiah terjadinya penurunan dari tarif sebelumnya, mengingat hal itu akan dihitung terlebih dahulu''Penurunan tarif angkutan ini akan kami berlakukan untuk semua angkutan umum
BACA JUGA: Gubernur Sulbar Temui Depdagri
Tidak hanya angkutan umum dalam kota, tetapi juga angkutan antar kotaOrganda akan merevisi tarif per kilometer jalan,'' katanya pada wartawan di kantornya, Senin (15/12).Dijelaskan, pemerintah menurunkan kembali harga premium sebesar Rp500/liter menjadi Rp 5.000/liter dari harga semula Rp 5.500/literSedangkan harga solar turun Rp700/liter menjadi Rp 4.800/literPenurunan harga ini berlaku mulai 15 Desember 2008, pukul 00.00 WIBPada 1 Desember lalu, lanjut dia, pemerintah juga telah menurunkan harga premium sebesar Rp500/liter menjadi Rp 6.000/liter
Cuma waktu itu, Organda tetap bersikukuh tak akan menurunkan tarif angkutan umumKarena, Organda berpendapat penurunan harga bahan bakar minyak bersubsidi itu tak cukup signifikan secara ekonomi untuk menurunkan tarif angkutan"Tapi, sekarang turunnya sudah mencapai Rp1.000/liter, jadi terpaksa kami akan pertimbangkan untuk menurunkan tarif angkutan umum ini,'' ungkapnya.
Pihaknya pun berharap agar harga BBM (khususnya premium dan solar, Red) bisa turun lagi hingga harga di bawah Rp4.000Dengan begitu, pihaknya akan lebih matang lagi dalam membahas penurunan tarif angkutan umum iniBegitu pula sebaliknya, pihaknya tidak menginginkan setelah pihaknya membahas penurunan tarif angkutan umum ini, kemudian tiba-tiba harga BBM naik kembali''Kan kaco jadinya, belum kita terapkan harga tarif angkutan umum yang baru, tiba-tiba pemerintah sudah kembali menaikkan harga BBM,'' punkasnya.(sid/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Usut Pemanfaatan Bantuan Asing
Redaktur : Tim Redaksi