jpnn.com, JAKARTA - Organisasi masyarakat (Ormas) Perhimpunan UKM Indonesia secara resmi dideklarasikan pendirianya di Sentra UMKM, Cafedangan Jalan Adi Sucipto 80 Mahanan, Kota Solo, Minggu (7/5/2023).
Deklarasi Nasional ini mengumumkan latar belakang berdirinya Perhimpunan UKM Indonesia dan 54 nama-nama deklarator Ormas tersebut.
BACA JUGA: Gus Din: Ormas Perhimpunan UKM Indonesia Dideklarasikan Siang Ini
Dalam deklarasi ini tampak hadir banyak tokoh masyarakat, pelaku UMKM dan politisi dari Jawa Tengah.
Dari jajaran pengurus Perhimpunan UKM Indonesia, tampak hadir Syafrudin Budiman (ketua umum), Diah Warih Anjari (ketua dewan pembina), Heru Cipto Nungroho (wakil ketua umum).
BACA JUGA: Gus Din: Zulhas PAN Berhasil Gabungkan Tiga Kekuatan Politik
Syafrudin Budiman dalam sambutannya mengatakan ada lima latar belakang pendirian Ormas Perhimpunan UKM Indonesia.
Pertama, berdirinya Ormas Perhimpunan UKM Indonesia adalah metamorfosa dari Partai UKM Indonesia yang sudah berfusi/bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN).
BACA JUGA: Pesta Rakyat Meriahkan Asean Summit di Labuan Bajo, 67 UMKM Terlibat
Kedua, perlu didirikan wadah perjuangan politik dan ekonomi bagi pelaku UMKM, koperasi dan pedagang.
Ketiga, Ormas Perhimpunan UKM Indonesia merangkul semua tokoh yang peduli pada UMKM untuk berjuang bersama.
Keempat, deklarasi Perhimpunan UKM Indonesia tanggal 7 Mei 2023 adalah bertepatan dua tahun berdirinya Partai UKM Indonesia.
Kelima, perjuangan Pelaku UMKM harus bisa memilik jaringan politik agar bisa mudah menyampaikan aspirasinya.
Gus Din sapaan akrab Syafrudin juga menjelaskan alasan pemilihan Kota Solo sebagai tempat deklarasi Ormas Perhimpunan UKM Indonesia.
“Kota Solo adalah kawah candradimuka bagi contoh keberhasilan UMKM di Indonesia. Kota Solo sebagai kotanya UMKM yang bisa tumbuh berkembang. Untuk itu, kami deklarasikan Perhimpunan UKM Indonesia di sini,” ujar Gus Din.
Menurut Gus Din, peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha.
Dia mengatakan kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5 persen dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional di tahun 2022 kemarin.
“Ekonomi Indonesia sangat bertopang besar kepada UMKM. Apalagi saat pandemi, bisa kita melihat banyak UMKM terpuruk, tetapi saat ini sebanyak 84,8 persen UMKM sudah kembali beroperasi normal. Kita mendukung Kebijakan Pemerintah selama pandemi yang terbukti cukup efektif di bidang UMKM," ujar dia.
Untuk itu, Gus Din menjelaskan organisasi massa ini hadir sebagai wadah perjuangan bagi para pelaku UMKM di Indonesia, termasuk pedagang, kalangan UMKM perempuan, disabilitas, dan start up milenial.
“Program kerja kami adalah pemberdayaan ekonomi baik itu melalui inkubasi bisnis, penguatan jaringan bisnis, advokasi, pendampingan dan sharing bisnis antar anggota,” pungkas Gus Din usai deklarasi.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Perhimpunan UKM Indonesia Diah Warih Anjari mengatakan sektor UMKM menyumbang sekitar 35-69 persen terhadap PDB negara-negara ASEAN, serta serap 35-97 persen tenaga kerja.
Pendiri Diwa Fondation ini menyebut UMKM turut memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja, serta mampu menyerap 35-97 persen tenaga kerja di negara-negara ASEAN.
"Untuk Indonesia, UMKM punya peranan sangat penting di Bumi Nusantara ini,” kata Diwa sapaan akrabnya.
Menurut Diwa, bisnis UMKM berkontribusi 61 persen terhadap PDB, serta mampu menyerap 97 persen tenaga kerja di dalam negeri.
“Peran mereka (UMKM) sangat signifikan sekali,” ucap Diwa.
Diwa mengaku lahir dan memiliki latar belakang ayahnya adalah sebagai seorang pedagang. Oleh karena itu, dirinya sangat memahami dunia UMKM.
Hal itu, kata mntan Ketua Relawan Brigade 08 Pendukung Presiden Joko Widodo itu memutuskan untuk ikut bergabung di Perhimpunan UKM Indonesia.
Menurut Diwa, sektor UMKM adalah pahlawan dalam kebangkitan ekonomi bangsa. Namun, sering kali mereka menjadi salah satu kaum marginal yang kurang mendapat perhatian terutama dari pemerintah.
Dia berharap melalui organisasi ini akan berjuang bersama meningkatkan kelas UMKM makin mendapat perhatian dari pemerintah.
Diwa menambahkan seusai deklarasi di Kota Solo, berikutnya akan dilakukan pendeklarasian di kota-kota lain di seluruh Indonesia.
Untuk menandai Deklarasi Nasional Ormas Perhimpunan UKM Indonesia, Diwa menyumbang satu ton beras untuk kalangan UMKM dan warga Kota Solo.
“Insyaallah akan disusun kepengurusan dari DPP, DPW dan DPD-DPD di seluruh Indonesia di berbagi kota dan 38 provinsi,” ujar Diwa.
“Ormas Perhimpunan UKM Indonesia dengan ini kami mennyatakan resmi berdiri dan sebagai tali asih kami sumbangkan satu ton beras kepada pelaku UMKM dan warga Solo,” pungkas Diwa.
Pada acara Deklarasi Nasional Ormas Perhimpunan UKM Indonesia ditutup dengan ikrar deklarasi 'Pejuang Usaha Kecil Menang, Indonesia Jaya'.
Selain itu secara simbolis memberikan paket 3 kilogram beras kepada Pelaku UMKM dan Media.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari