jpnn.com - JAKARTA--Meski merasa heran dengan tingkah anaknya,AE, yang sering terlihat shock dan berulang kali minta pindah sekolah, kedua orang tua korban awalnya tidak menaruh curiga. Mereka mengira, AE, sedang stres menghadapi ujian.
Siapa nyana, ternyata putri mereka yang tercatat sebagai salah satu pelajar berprestasi tersebut ternyata telah menjadi korban bullying rekan-rekannya. Ia dipaksa beradegan mesum dengan adik kelasnya, FE, dan kemudian direkam. Rekamannya pun beredar luas di masyarakat.
BACA JUGA: Denda Maksimal Untuk Penerobos Jalur Transjakarta
Sebagai orang tua, AS merasa kecewa terhadap lambannya pihak sekolah menginformasikan kejadian yang menimpa anaknya itu. Apalagi sejak kejadian tanggal 27 September, pihak sekolah sebenarnya sudah mengetahui ada perbuatan mesum yang mengorbankan anaknya.
Barulah pada tanggal 13 Oktober, ortu korban membaca hujatan dari alumni SMP 4 di twitter kepada korban.
BACA JUGA: Pemeran Video Mesum Anak SMP Shock dan Mengaku Takut
"Sekolah telah mengetahui kejadian itu sejak tanggal 27 September namun tidak memberitahu kami sebagai ortu murid. Karena itu kami lapor ke polisi tanggal 13 Oktober dan 16 Oktober melapor ke Komnas Anak," tulis AE dalam keterangan tertulis yang dibacakan Ketua KPAI, Arist Merdeka Sirait, Selasa (29/10).
Tanggal 14 Oktober AS pun datang menemui kepala sekolah sekaligus meminta izin anaknya tidak bisa lagi mengikuti kegiatan di sekolah.
BACA JUGA: Ayah Pemeran Video Mesum Berharap Keluarganya Bisa Hidup Normal Lagi
"Saat berita pertama kali muncul di media massa dengan menyebut ada ancaman pisau, itu bukan informasi dari kami," tulis AS.
"Kami tidak pernah melarikan diri dari kasus ini. Kami tetap berkomunikasi dengan wakil kepala sekolah, polisi dan Komnas Anak. Kami tidak memberitahukan alamat semata-mata demi kepentingan putri kami untuk merasa aman," tulis AS menambahkan.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemeran Video Mesum SMP Jakarta Seorang Pelajar Berprestasi
Redaktur : Tim Redaksi