Osama bin Laden is Dead

Rabu, 04 Mei 2011 – 16:07 WIB

PRESIDEN AS Barack Obama merasa perlu mengumumkan sendiri kematian Osama bin Mohammad bin Awad bin Laden yang tewas dalam sebuah operasi militer terbatas dan sangat rahasia oleh Densus 6 dari US Navy SEAL.

Namun demikian publik Amerika tidak menuduh Obama sedang melakukan politik pencitraan untuk mengatrol popularitasnya yang memang sedang merosotMedia massa juga tidak mengangap Obama menggunakan kematian teroris No 1 di muka bumi itu sebagai upaya mengalihkan isu kegagalan pemerintahnya meningkatan perekonomian nasional.

Nyaris tak ada keraguan sedikit pun dari rakyat AS (dan masyarakat internasional) terhadap Obama ketika menyatakan: “Osama bin Laden is dead!” Padahal tak ada stasiun TV yang diminta pemerintah melakukan siaran langsung penyerbuan aparat ke tempat persembunyian Osama di kota kecil Abbottabad, Pakistan, itu untuk meyakinkan khalayak.

Publik AS dan masyarakat internasional tampaknya percaya bahwa Obama bukan presiden yang suka bohong

BACA JUGA: Ketika Presiden Diguncang Stroke

Paling tidak, sampai saat ini Obama dianggap masih on the track
Kalau toh pemulihan ekonomi AS seperti yang dijanjikannya dalam kampanye pilpres tempo hari (belum) menampakkan tanda-tanda kemajuan, itu bukan karena kebohongan

BACA JUGA: Teologi Koalisi: Antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Melainkan lebih akibat ekspansi para pedagang Cina sangat agresif.

Tapi Osama bin Laden bukan tokoh biasa
Pengaruhnya melintasi batas geografi

BACA JUGA: Menunggu Album Baru SBY

Di kalangan Muslim garis keras, Osama bahkan dinobatkan sebagai tokoh besar yang mereka puja-pujaMakanya, keberhasilan pemerintah Obama membungkam Osama belum bisa diartikan kegiatan kaum taliban dan kelompok Al Qaeda mereda.

Malah para pengamat terorisme menduga kematian Obama justru akan memicu aksi kekerasan lebih ganas sebagai balas dendam atas kematian tokoh merekaIndonesia, dengan alasan yang jauh dari kejelasan, kelak akan disebut-sebut sebagai kawasan yang bakal digunakan para penggemar Osama sebagai arena balas dendamCaranya mungkin dengan menebar kardus berisi bom rakitan yang bisa meledak dan bisa juga hanya berisi kertas dan celana bekasTapi tetap memiliki dampak yang kurang lebih samaTerutama di mata para anggota Gegana, tim penjinak bom dari Polri.

Terorisme di negeri kita memang unikSudah ratusan bom di tebarSudah ratusan nyawa melayang karenanyaTapi tak pernah jelas kenapa mereka, para teroris itu, menjalankan aksi kekerasannyaSebab tak ada tuntutan atau yang mengaku bertanggungjawab atas semua kejadian itu.

Akibatnya, tidak sedikit anggota masyarakat yang menganggap terorisme yang berkembang di negeri kita adalah terorisme pesananBukan berdasarkan ideologi yang mematikanApalagi ketika muncul isu gerakan NII (Negara Islam Indonesia), situasi malah menjadi lebih menimbulkan tanda tanya besar: Ah, yang bo’ong...?

Kepercayaan rakyat kepada pemerintah yang terus merosot, membuat persoalan makin rumitSebab penjelasan aparat kepolisian tentang teroris, nyaris tak digubrisPadahal untuk membasmi kejahatan, baik terorisme maupun korupsi, juga tindak kriminal biasa, perlu mendapat dukungan publik.

Itulah sebabnya, untuk mencapai tujuan itu, menjadi penting segera memroses lahirnya pemerintahan yang bersih dan terpercayaBukan yang tipe suka bohongSehingga bila kelak mengumumkan penembakan maupun penangkapan jaringan terorisme, masyarakat percaya, dan lalu mendukung.

Jadi hanya pemerintahan yang bersih, transparan dan tidak sombong yang sanggup menumpas kejahatan korupsi dan terorisme[***]

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembohong Kecil Sudah Masuk Bui


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler