OSO: HKTI Harus Meningkatkan Peran Memperjuangkan Kehidupan Petani

Jumat, 01 Juli 2022 – 22:27 WIB
Ketua Umum DPP HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memberikan tumpeng kepada Ketua BPO HKTI Oesman Sapta Odang alias OSO saat pembukaan Rakernas HKTI di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (1/7). Foto: M. Kusdharmadi/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Oesman Sapta Odang (OSO) menyampaikan pesan kepada jajaran pengurus HKTI agar serius melindungi dan memperjuangkan nasib petani. 

“Para petani harus dilindungi. Sekali lagi, petani itu harus dilindungi,” kata OSO di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HKTI di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (1/7). 

BACA JUGA: KPK Gandeng Pemuda Tani HKTI Cegah Korupsi di Sektor Pangan

Mantan wakil ketua MPR itu menjelaskan bahwa jumlah petani di Indonesia sangat besar, yakni sekitar 76 juta. 

Menurut dia, petani itu tentu membutuhkan dukungan. 

BACA JUGA: HKTI: Sinergi Program Petani Milenial Jokowi Lahirkan SDM Muda Unggulan

Oleh karena itu, HKTI harus banyak turun ke desa-desa untuk memperhatikan para petani di tanah air. 

“Petani itu tulang punggung, dan salah satu kekuatan bangsa,” ujarnya. 

BACA JUGA: Buka Rapimnas HKTI, OSO: Jangan Bergantung Impor

Lebih lanjut mantan ketua DPD RI itu juga menegaskan bahwa pangan sangat penting sekali. 

Dia pun mewanti-wanti jajaran HKTI untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan. 

“Pada kesempatan ini, saya mewakili BPO HKTI, meminta perhatian dari seluruh jajaran penguru HKTI agar meningkatkan peran dalam memperjuangkan kehidupan para petani,” katanya. 

Ketua Umum DPP HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan Ketua BPO HKTI Oesman Sapta Odang alias OSO saat pembukaan Rakernas HKTI di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (1/7). Foto: M. Kusdharmadi/JPNN.com.

Dia mengatakan HKTI juga harus memperhatikan segala kebutuhan petani. 

Mulai dari penyaluran bibit, pupuk, dan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh para petani di tanah air. 

“Jadi, kualitas bibit itu sangat menentukan. Selain itu, perlu mendorong agar bagaimana para petani ini benar-benar dilindungi,” ungkapnya.

Rakernas yang dihadiri DPD HKTI seluruh Indonesia itu dibuka secara resmi oleh Ketua Umum HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. 

Pemukulan gong tanda pembukaan Rakernas HKTI dilakukan Moeldoko bersama OSO. 

Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga melantik kepengurusan DPD HKTI DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara. 

Setelah itu, Moeldoko memberikan potongan tumpeng kepada OSO disaksikan jajaran pengurus dan anggota HKTI se-Indonesia. 

“Satu hal yang tidak pernah hilang dari Pak OSO, semangatnya. Kalau yang muda-muda tidak bisa meniru, ya seharusnya malu hati,” ungkap Moeldoko mengawali sambutannya. “Kenapa HKTI perlu memperjuangkan petani dan pertanian Indonesia? Ini harus dijawab,” kata Moeldoko mengawali sambutannya. 

Mantan Panglima TNI itu menjelaskan bahwa yang pertama ialah untuk menjawab pemenuhan kapasitas nasional. “Bayangkan, kebutuhan beras Indonesia 2,5 juta sampai 2,65 juta ton 1 bulan. Ini haru diperjuangkan, kalau tidak, akan kesulitan nanti,” paparnya.

Selain itu, lanjut Moeldoko, sektor pertanian merupakan salah satu yang dapat diandalkan menyerap tenaga kerja. Menurut dia, pertumbuhan tenaga kerja atau angkatan kerja setahun itu bisa mencapai 2,6 juta angkatan kerja. “Ke mana mereka harus disalurkan? Ke industri, tidak sepenuhnya terjawab. Sekarang masih banyak pengangguran. Begitu (pandemi) Covid-19, anak-anak di pabrik pulang ke kampung untuk bertani. Kalau sektor pertanian tidak ada, mau ke mana lagi,” paparnya. 

Moeldoko menambahkan selanjutnya ialah karena mengingat 76 juta masyarakat Indonesia ada di sektor pertanian. “Kalau HKTI tidak terlibat dalam konteks pembinaan dan penguatan, maka pertanian belum berjalan optimal,” ujar Moeldoko. 

Oleh karena itu, dia menegaskan, HKTI hadir dengan semangata kuat. “Semangat memperbaiki lingkungan (pertanian) itu dengan cara-cara tentu  yang berteknologi,” kata Moeldoko. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler