jpnn.com, KUBU RAYA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang mengapresiasi perhatian pemerintah, TNI dan Polri terhadap kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya di Kalimantan Barat (Kalbar).
Oso -panggilan akrabnya- menyatakan, TNI dan Polri bukan hanya menjaga keamanan dan pertahanan di wilayah perbatasan, tetapi juga memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat di kawasan garda terdepan Indonesia itu.
BACA JUGA: Tolak Pansus Angket TKA, Oso Ajak Publik Tak Gubris Oposisi
"Mereka juga membantu masyarakat, terutama guru-guru yang harus menempuh jarak jauh dan terlambat datang, bisa diambil alih oleh prajurit TNI untuk mengajar murid-murid," kata Oso di Pangkalan Udara Supadio, Kubu Raya, Kalbar, Jumat (27/4).
Sebelumnya Oso bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Penjabat Gubernur Kalbar Doddy Riyadmadji meninjau wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong, Sanggau, Aruk, Sajingan dan Sambas. Oso menegaskan bahwa masyarakat Kalbar harus berterima kasih juga kepada TNI dan Polri.
BACA JUGA: Generasi Penerus Tak Akan Tahu Sejarah Tanpa Ini
Menurutnya, peran TNI dan Polri sangat besar dalam menjaga perbatasan, termasuk memberikan bantuan kepada masyarakat. "Masyarakat Kalbar harus berterima kasih dengan adanya TNI Polri, mudah-mudahan kesejahteraan rakyat bisa tercapai," ujar senator yang juga putra daerah asal Kalbar.
Dia menegaskan, daerah-daerah harus dimakmurkan. Sebab, kemakmuran Indonesia akan tercapai jika daerah bisa makmur terlebih dahulu.
BACA JUGA: Kapolri Beri Penghargaan kepada Tim Bola Voli
"Nah, bila daerah perbatasan lebih dulu makmur, maka ada kemakmuran di daerah-daerah," ungkap wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu.
Sedangkan Marsekal Hadi mengatakan, TNI dan Polri selain menjaga pertahanan dan keamanan juga melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat di perbatasan. Misalnya, memberikan layanan pendidikan seperti yang sudah dilaksanakan oleh jajaran Kodam XII/Tanjungpura maupun Korem 121/ABW.
"Saya sangat mengapresiasi karena ada program Petasan yang tujuannya adalah memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat di perbatasan," ungkap Hadi.
Adapun Kapolri Jenderal Tito Karnavian menambahkan, masyarakat Entikong dan Aruk menyampaikan apresiasi mereka karena tampilan di perbatasan sudah jauh berubah. Menurutnya, kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia yang terlihat jomplang justru kini berbalik.
"Sekarang kita (Indonesia) jauh lebih baik daripada Malaysia. Ini otomatis akan membuat manajemen perbatasan jadi lebih baik," ungkapnya.
Dia mengapresiasi program TNI yang yang tidak hanya menjaga perbatasan, tapi juga ikut membantu merealisasikan keinginan pemerintah pusat membangun Indonesia dari pinggiran. Salah satunya melibatkan anggota TNI untuk ikut mengajar dan membantu masyarakat di perbatasan.
"Ini membuat panglima maupun saya menjadi tergugah untuk mengembangkan dengan lebih sistematis," ujarnya.
Tito menambahkan, pihaknya akan berupaya mengembangkan program serupa di wilayah perbatasan lainnya. "Bukan hanya bidang pendidikan, tapi juga kesehatan dan mungkin pertanian, terutama di daerah perbatasan," ungkap Tito.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perintah Kapolri ke Semua Kapolda agar May Day tetap Fun Day
Redaktur : Tim Redaksi