Otak Perampokan Mati di Rumah Sendiri

Senin, 24 Maret 2014 – 00:36 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Perampokan uang tunai Rp 190 juta di Jalan Sidosermo I/10 berhasil diungkap anggota Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya. Otak komplotan itu tewas setelah diterjang peluru polisi. Seorang lainnya bisa ditangkap hidup-hidup dan satu lagi masih jadi buron. 

Otak perampokan pada 28 Januari lalu tersebut adalah Haryanto Santoso alias Kaji alias Heri Kebo, 35, yang tinggal di Jalan Bulak Rukem Timur 2C. Dia beraksi bersama Eri Kurnia Agung, 38, yang tinggal di Jalan Sidotopo Wetan V dan berperan mengambil tas berisi uang milik PT Quantum HRM Internasional. Sedangkan seorang tersangka lainnya berinisial BB masih dikejar petugas.

Tersangka Heri Kebo telah meregang nyawa Jumat malam (21/3). Kematian Heri berkaitan erat dengan luka tembak yang mengenai pinggangnya. Luka tersebut dia dapatkan saat kabur ke Sleman.

Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta mengungkapkan, pelaku kabur sampai ke Sleman setelah merampok. Dari rekaman kamera dan informasi masyarakat, lokasi persembunyian pelaku bisa diketahui. "Ini upaya yang keras dari tim yang dipimpin Pak Agung (Kanitresmob AKP Agung Pribadi)," ujar Setija kemarin.

Penggerebekan pun dilakukan di sebuah rumah di Dusun Kentungan, Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, Kamis lalu (20/3) sekitar pukul 20.00. Namun tak berjalan mulus. Heri Kebo bisa kabur. Tapi, tim penghadangan yang dipimpin Kasubnit III Ipda Irman Nugroho berhasil meletupkan satu timah panas ke arah pinggang Heri. Namun, Heri tetap bisa kabur. Pelaku diketahui kabur ke arah Candi Prambanan. "Sampai ke Candi Prambanan, tapi tak terkejar," imbuh Setija.

Titik terang kasus itu ditemukan pada Jumat malam lalu. Petugas mendapatkan informasi bahwa Heri telah tewas di rumahnya di Jalan Bulak Rukem Timur 2C. 

Bila Heri Kebo ditangkap dengan begitu dramatis, berbeda penangkapan Eri. Pria yang tinggal di Jalan Sidotopo Wetan V tersebut dibekuk di Jalan Bubutan Jumat (7/3) sekitar pukul 13.15. Eri sempat hendak melarikan diri bila polisi tak menembak dua pahanya.

Setelah beraksi, Eri diajak ke sebuah rumah kontrakan milik Heri di Waru. Di sana sudah menunggu anggota komplotan yang lain berinisial BB. Dia baru tahu BB adalah orang yang berperan sebagai pencari nasabah yang menjadi sasaran. Caranya, BB masuk ke dalam Bank Jatim di Jalan Jagir. Saat itu Heri dan Eri menunggu di warung kopi di depan kompleks pertokoan Mangga Dua. "Setelah merampok itu, bagi-bagi uangnya di Aloha. Saya dapat Rp 50 juta," ungkapnya.

Sementara itu, AKP Agung Pribadi mengungkapkan pihaknya mendapatkan bukti sepeda motor yang dipakai para perampok itu Suzuki Satria Fu hitam. Ternyata, motor dengan pelat nomor L 4634 SN tersebut milik Eri. "Kami semakin yakin dia ikut terlibat," imbuhnya.

Kini motor berikut helm merah tersebut dijadikan barang bukti. Polisi juga menemukan pisau penghabisan dan tas yang dipakai untuk merampok. Sebuah mobil Toyota Avanza putih L 1576 GE juga diamankan. "Ada dugaan, saat di Sleman itu, pelaku Heri dijenguk istrinya yang membawa mobil," tambah Agung. (jun/laz/ai/mas)

BACA JUGA: Telantarkan Bayi Berusia 3 Bulan dan 18 Bulan, Ibu Ditahan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Rujuk, Mantan Istri Disemprot Air Keras


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler