JAKARTA--Kebijakan otonomi daerah sejatinya diorientasikan untuk mengurangi sentralisasi kekuasaan pada pemerintah pusat yang sangat rentan dengan penyimpangan kekuasaan seperti pada pemerintahan Orde Baru
Tapi dalam perkembangannya saat ini, otda justru memicu penyimpangan- penyimpangan kekuasaan ke daerah
BACA JUGA: Pers Jangan Tunduk pada Pemilik Modal!
"Aksi-aksi masyarakat menentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tidak adil mulai marak di berbagai daerahSementara kalangan usaha menghadapi banyak perda yang dikeluarkan pemda bertameng mencari sumber pendapatan daerah yang menimbulkan ekonomi biaya tinggi
BACA JUGA: Pers Kuat, Priyo Bangga
Perkembangan di daerah itu, lanjutnya, dipandang sebagai program otonomi daerah"Tetapi sayangnya tidak diikuti oleh program demokratisasi untuk membuka peluang partisipasi masyarakat dalam pemerintahan di daerah," ujarnya.
Akibatnya sistem check and balances di daerah tidak berjalan karena terjadinya kolusi antara DPRD dan pemerintah daerah
BACA JUGA: Teten: Lembaga Antikorupsi Belum Maksimal
Sementara kontrol dari masyarakat belum memadai karena keberadaan civil society di daerah relatif masih sangat lemah."Masyarakat harus menumbuhkan lagi kultur demokrasi yang sudah lama menghilangAgar masyarakat bisa ikut mengawasi jalannya pemerintahan di daerah," pungkasnya(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Dua Bekas Kajati Terancam Dipolisikan
Redaktur : Tim Redaksi