Oustanding Griya iB Hasanah BNI Syariah Capai Rp 8,5 Triliun

Kamis, 15 September 2016 – 01:42 WIB
BNI Syariah. Foto: Ist

jpnn.com - JAKARTA- Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, pembiayaan KPR sudah hampir melampaui target. Target tersebut akan terlampaui karena didukung oleh tax amnesty dan masih besarnya backlog atau kebutuhan rumah.

Tak heran, BNI Syariah tetap optimistis pada segmen KPR. "Oustanding Griya iB hasanah mencapai Rp 8,5 triliun atau 92,5 persen dari target," ungkap Imam kemarin.

BACA JUGA: Musim Haji Datangkan Berkah Bagi Telkomsel

Menurut dia, backlog rumah sekitar 13 juta. Dengan data tersebut memungkinkan BNI syariah mendorong pertumbuhan pembiayaan KPR. Namun, dia mengakui dua tahun belakangan industri properti sedang lesu.

Meski begitu, dukungan pemerintah dengan tax amnesty dan adanya kelonggaran Bank Indonesia (BI) berupa Loan to Value (LTV) direlaksasi seperti bolehnya indent pada rumah kedua.

BACA JUGA: Klaim Sudah Salurkan Bantuan PSU untuk 27.283 Rumah

"Hal hal yang mendorong pertumbuhan griya ib hasanah ini adalah masih tingginya backlog perumahan masih tinggi hingga 13 juta rumah, kebutuhan masih tinggi namun pemenuhan rendah. Saat ini daya beli masyarakat menurun akibat dari kondisi ekonomi yang belum kondusif, sehingga pertumbuhan tahun ini di bawah pertumbuhan tahun lalu," katanya.

Ia pun optimistis, industri properti akan growth yang akan ditopang tax amnesty. Dampaknya ke perbankan juga mengerek pembiayaan lebih besar lagi.

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Curigai Rencana Pembentukan Holding BUMN

Tapi, pembiayaan KPR tidak lepas dari Non Performing Fund (NPF) atau kredit macet. NPF BNI syariah di level 2,3 persen dan akan dijaga di level 2,5 persen hingga akhir tahun. (ers/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua HIPMI Tuding Bank BUMN Lebih Utamakan Warga Asing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler