jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Pendidik dan Guru (P2G) menilai Mendikbudristek Nadiem Makarim gagal meyakinkan Pemda soal formasi 1 juta guru PPPK.
Program yang digembar-gemborkan terbesar sepanjang sejarah itu tidak berjalan maksimal karena banyaknya masalah di lapangan.
BACA JUGA: Getol Perjuangkan 1 Juta PPPK Guru & Tendik, Bu Nurul: Saya Gemas Melihat Mas Nadiem
"Kami menilai program satu juta guru PPPK hanya besar di omongan, tetapi pelaksanaan minim," kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim di Jakarta, Rabu (24/11).
Menurut Satriawan, tidak maksimalnya pemenuhan kuota satu juta guru PPPK ini seharusnya diantisipasi Mendikbudristek Nadiem Makariem dan MenPAN-RB Tjahjo dengan bersinergi bersama daerah.
BACA JUGA: Pimpinan Guru Honorer Lulus Passing Grade PPPK Merinding, Teringat Janji Mas Nadiem
Dia mengatakan seharusnya sebisa mungkin disesuaikan angka kebutuhan riil di daerah agar bisa mengakomodasi semua guru honorer.
P2G menilai Mendikbudristek Nadiem Makariem gagal meyakinkan pemda mengusulkan formasi guru PPPK secara maksimal.
BACA JUGA: SETARA Insitute Beri Pujian Kepada Menteri Nadiem dan Menteri Yaqut
Pemda ternyata hanya mengajukan 506.252 formasi pada 2021. Yang lulus hanya 173.329 guru saja.
"Padahal, janji Mas Nadiem menyediakan 1.002.616 formasi. Capaian masih jauh dari target," ungkap Satriwan.
P2G meminta pemerintah pusat mengalkulasi ulang dan membuat peta jalan guru honorer lulus PPPK.
Misalnya, bagaimana penempatan dan lama kontrak berdasarkan SK pemda, termasuk jenjang pembinaan dan pengembangan karier.
Sebab, keberadaan guru PPPK berpotensi menggeser keberadaan guru honorer lain yang ada di sekolah tersebut.
"Guru honorer lain bisa terbuang, tentu menjadi masalah baru," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad